Kolom Eddy Salahuddin

Bidar, menurut KBBI V adalah perahu perang, sampan bidar. Di Palembang, bidar merupakan perahu tradisional yang berukuran panjang dan didayung oleh sejumlah orang di Sungai Musi sebagai tanda dimeriahkannya suatu acara, misalnya peringatan HUT Kota Palembang.

Tahun ini, tidak ada perlombaan bidar karena situasi pandemi covid-19 yang masih mewabah di seluruh Indonesia, bahkan Kota Palembang terkena dampaknya. Seperti dilansir melalui media daring sumsel.tribunnews.com, "Tidak ada perayaan apapun di HUT Kota Palembang tahun ini. Malah saya mengajak masyarakat untuk bermuhasabah, tetap mawas diri, dan terpenting mengedepankan protokol kesehatan, ungkap walikota Palembang, H. Harnojoyo.

Meski tidak ada perayaan hari jadi, sejumlah agenda penting Pemkot Palembang untuk pembangunan Kota Palembang akan tetap dilanjutkan. Hal senada juga dikemukakan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kota Palembang, Isnaini Madani, bahwa lomba bidar ditiadakan karena anggaran dialihkan kepada penanganan covid-19. "Seperti yang sudah disampaikan, Pemkot Palembang dihari jadi tahun ini perayaan yang bersifat wisata seperti Bidar itu ditiadakan. Karena tidak memungkinkan untuk digelar kondisi seperti ini, alokasi anggaran seluruhnya direlokasi untuk penanganan Covid-19," ujarnya.

Perlombaan bidar menjadi agenda yang selalu dilaksanakan untuk mendukung sektor pariwisata di Kota Palembang. Akan tetapi, tahun ini pemerintah dan masyarakat harus bersabar dan instrospeksi menghadapi situasi yang terjadi sekarang ini.

Harapannya, pendemi covid-19 ini segera berakhir sehingga perekonomian dan pariwisata di Kota Palembang kembali maju dan berkembang.