Ketika Belajar Daring Banyak Dikeluhkan Orangtua
Kita ketahui bahwa ditengah wabah virus covid 19 ini sekolah termasuk siswa dan guru diliburkan sementara. Libur yang awalnya hanya 14 hari, kemudian ditambah menjadi 1 bulan sampai kondisi benar-benar memungkinkan dan aman untuk aktif sekolah lagi. Oleh karena itu banyak guru berbondong bondong mengadakan pembelajaran via daring atau dalam jaringan.
Tanpa ba bi bu guru memberikan tugas ini itu pada siswa tanpa memikirkan keadaan siswa. Sehingga timbul polemik dan ada pihak yang mengatasnamakan HAM dan dengan dalih perlindungan anak mengkritisi tindakan guru yang menerapkan pembelajaran daring ini. Termasuk orang tua siswa menganggap bahwa Belajar Dalam Jaringan belum sepenuhnya dapat dilakukan dan hanya merepotkan orang tua siswa saja. Tidak bisa disalahkan atau membenarkan salah satu pihak. Keduanya ibarat dua mata pisau yang sama-sama bermanfaat pun sebaliknya. Untuk itu, perlu kita telusuri apa saja yang menjadi penghambat pembelajaran Daring .
Ada beberapa hal yang membuat kurang maksimalnya penerapan pembelajaran dalam jaringan. Yaitu:
Kesiapan siswa yang masih kurang. Hal ini dikarenakan siswa masih menganggap bahwa libur adalah berlibur. Sehingga jika diberikan tanggung jawab maka ia akan mengeluh. Motivasi siswa yang masih belum maksimal. Kita akui memang, motivasi siswa berhadapan dengan gadget luarbiasa. Tapi tidak dengan pemanfaatan gadget itu sendiri. Kebanyakan siswa belum menyadari bahwa banyak manfaat yang bisa diambil dari sebuah gadget. Seperti aplikasi Ruang Guru dan aplikasi-apiikasi yang dapat mendukung proses belajar lainnya. Mereka tahu ada aplikasi tersebut tapi masih kurang tertarik dengan pemanfaatannya. Mereka hanya tahu fungsi gadget sebagai media komunikasi, bermain, dan bermedia sosial. Orang tua masih menganggap pembelajaran Daring sebagai kegiatan yang merepotkan dan membebani orangtua. Terutama bagi orangtua yang anaknya sekolah di SD atau sekolah menengah pertama awal. Kenapa? Karena biasanya siswa tersebut belum memilikj gadget sendiri. Sehingga masih meminjam gadget orangtua. Sedangkan orangtua memerlukan gadget itu untuk keperluan berdagang atau pekerjaan lainnya. Ada beberapa guru yang merasa nyaman dengan tindakan atau perlakuannya dengan menerapkan pembelajaran daring, sehingga ia lupa apakah siswa tersebut nyaman. Sebagai siswa tentu ada rasa takut dan sungkan pada gurunya jika harus menolak. Ini yang perlu kita perhatikan. Sebagai guru tentu kita tak ingin materi tertinggal. Sehingga kita mengejar target dan kita melupakan hal yang paling penting pada siswa yaitu rasa enjoy dan nyaman dirumah. Ingat, siswa diliburkan memang karena wabah. Sehingga psikologisnya harus kita jaga.Dari beberapa penjelasan di atas perlu kita renungkan, bahwa siswa bukanlah robot yang bisa terus kita ajak dan dorong sesuai keinginan kita dengan mengatasnamakan motivasi. Mereka juga butuh ruang dan waktu untuk menggerakkan kenistika dan menjadi dirinya sendiri. Sehingga ia enjoy melewati moment langkah ini. Bisa jadi ini adalah kenangan terpahit yang dia alami yang akan menjadi ceritanya kelak ketika tua.
Daring tidak hanya soal aplikasi.
Daring tidak hanya soal tugas dan soal.
Daring tidak hanya tentang betapa canggihnya tekhnologi.
Daring tidak hanya tentang kemahiran seorang guru.
Daring adalah pembelajaran dalam jaringan yang dapat mengikat bathin seorang siswa dengan gurunya. Ikatan apa? Ikatan kasih sayang yang berefek pada sebuah rindu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yg up to date.
Keren tulisannya. Lanjut....
Baru nulis sudah keren ... selamat