Hari ke -13 ISTRIKU KURANG KERJAAN part 2
Sore ini, aku dan anak-anak ingin berbuka puasa. sementara dimeja makan belum ada air minum hangat seperti yang sering kami minum, teh hangat. Istriku entah dimana. Dengan perasaan dongkol, akhirnya kami berbuka tanpa teh hangat. Dan langsung makan nasi. Rasanya sangat menyesakkan. Dia benar-benar sudah melupakan kewajibannya sebagai ibu dan istri.
Magrib pun berlalu, dia belum juga pulang. Aku mulai gelisah. Mencoba menghubungi, tapi handphonenya ditinggal untuk main anak-anak dirumah. Emosi bercampur khawatir aku dibuatnnya. Istriku lagi-lagi kurang kerjaan, jam 7 malam belum juha pulang.
Azan isya pun berkumandang, aku sudah siap-siap memarahi istriku itu. Waktu Tidak ada aturan sama sekali. Inilah yang membuat anak mertuaku manja.
Jam 19.20 wib akhirnya orang yang aku tunggu tiba dirumah. Seperti biasa aku sudah duduk dikursi siap menyambut istriku dengan kemarahan dan ocehan yang sengaja aku susun agar dia kapok. Aku begitu bersemangat karena sudah ada motivasi dari siapa lagi jika bukan keluarga ku yang jauh disana.
Dengan mata membelalak aku bentak istriku. "Kemana saja sih kamu, dasar istri tidak punya aturan! "
"Aku berjualan kue bang, kuenya baru habis karena dipesan sama orang, orangnga bari datang, jadi saya menunggu"
"Dasar istri kurang kerjaan, sudah tahu suami puasa, masih saja keluyuran, untung ada Ibuku dulu, kalo ga aku ga makan karena ga kamu urus " teriakku
"Maaf bang, semuanya sudah siap, tinggal air teh hangat yang belum aku buatkan, soalnya takut dingin"
"Ah kamu itu memang membangkang, dasar istri tidak solehah"
Istriku masuk rumah dan langsung kebelakang. Kulihat ia menangis. Biarkan saja, biar dia tahu rasa. Benar setres aku dengan kelakuan istriku. Lebih baik aku menelpon ibu, agar ibu tahu betapa anak laki-lakinya ini tegas dan bisa memberi pelajaran pada istri yang kurang kerjaan itu. Ibuku pasti bangga. Benar saja, ibuku malah sangat bahagia dan bangga padaku.
Esoknya, ku lihat istriku tidak lagi sibuk di dapur seperti biasa yang sering ia lakukan. Kali ini Ia hanya masak sahur, membersihkan rumah dan belajar dengan ketiga anakku. Sesekali ia membuka laptop, entah apa yang ia lakukan, terserahlah aku tidak mau tahu yang penting ia dirumah, sehingga ada yang bisa aku jahilin.
Aku paling suka jika istriku dirumah saja. Aku bisa jahilin dia. Menggelitiknya, ngoceh, mainkannya dia da masak cemilan buat kami. Padahal ia paling benci dijahilin, di goda dan main seperti anak-anak SD. Semakin ia benci semakin aku suka main-main. Ketika dijahilin, bukannya ia senyum tapi marah. Namun belakangan ini, ia tidak lagi marah, namun diam.
Aku bingung kenapa tiba-tiba ia tiba-tiba baik Ternyata ayahku sika merokok.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar