MASIH WARAS????
Mentari begitu sumringah. Semakin cerah dengan nuansa hijau alam. Pagi yang indah seraya kunikmati seduhan susu cokelat hangat dan sepiring bolen. Tiba-tiba teriakan alarm ponsel mengagetkan lamunanku. Alarm itu berdering tepat pukul 07.00 WIB menandai waktu jam mengajarku akan dimulai.
Hari ini aku meng(h)ajar 3 kelas yang berakhir pada pukul 14.00 WIB. Ya, meng(h)ajar, guyonan yang sering aku berikan pada siswa. Sering kali guyonan lainnya aku lontarkan pada anak-anak. Apakah masih waras hari ini? Hehehe, kalau di kelas pasti jadinya sangat ramai. Tapi ya karena masih belajar di rumah, tetap aku berikan sentilan-sentilan kecil dengan harapan siswa di rumah tetap senyam senyum sendiri. Bukan berarti mengajarkan tidak waras. Seperti biasa, kemudian kuhidupkan laptop dan mulai berseluncur di e-learning madrasah.
Sayangnya hari ini kegiatanku cukup padat. Pastinya aku tetap harus melaksanakan kewajibanku terlebih dahulu, sebelum kegiatan-kegiatan lainnya. Pesanan kue hari ini pun juga harus diantar ke Kalisat, jadi setidaknya materi pelajaran kali ini harus disiapkan terlebih dahulu. Tugas pun juga harus tertata supaya siswa juga nyaman dalam mengerjakan.
Setelah mengisi materi dan mengantar pesanan kue ke Kalisat. Aku ingin menepati janji untuk mengirimkan karya ke Bapak Erwan, Kabid Dikmen Jember. Alhamdulillah, meski bukan karya solo tapi aku juga ingin mempunyai buku. Ada 5 karya yang pernah aku kirimkan pada beliau sebagai salah satu koleksi pojok literasi Dinas Pendidikan kabupaten Jember. Hari ini 2 karya lagi kukirimkan pada beliau. Ketika kuantar karya ini, semakin menambah kecerahan pagi. Sebenarnya aku juga ingin mempunyai karya solo, tapi sekali lagi biaya yang aku kumpulkan belum cukup. Meski demikian masih setia kumenabung dari penjualan kue untuk dapat membuat buku solo. Saat ini karyaku masih mengekor di beberapa antologi cerpen dan puisi karya beberapa guru yang juga penulis di Jawa Barat.
Jika diingat-ingat, aku pernah ditanya oleh Pak Kabid, "Apa tidak ikut kelompok literasi di Jember?" Akupun menjawab dengan polos dan seadanya, karena memang ketidaktahuanku ada wadah untuk mencipta karya di Jember. Tapi Alhamdulillah, berkat Gurusiana ini aku bertemu dengan pegiat literasi di Jember. Semoga nantinya kelompok literasi ini semakin eksis. Beliau juga menitipkan salam bagi teman-teman yang beberapa hari lalu mengirimkan karya juga. Ah, tak perlu saya sebut namanya satu persatu, pasti yang merasa akan senyam senyum sendiri. Sekali lagi senyam senyum bukan karena tidak waras.
Sedikit cerita saja meski dari tadi tidak fokus akan menulis apa. Intinya masih ingat pesan dari Pak Febri, TABRAK SAJA.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantaaaapp. Lanjutkan!!
Siap Bos
5 buku... Wau keren bu... Siip
Alhamdulillah 7 pak, tapi masih ngekor belum punya yang tunggal, mohon doanya pak hehe
Aku minggir dek..takut ketabrak...wkwk
Jadi tak tersebutkan namanya takut tertabrak mbk...wkwkwk
Amazing....dan saya yakin mereka sudah senyum senyum sendiri sedari tadi. Mohon koreksi bu ind....hehe
Ups, wkwkwk pokok bukan karena ketidakwarasan faktor psikologis. Hanya senyum pis tipis manja ulala
Hajaaar
Siap menghajar hihihi
Jos bu
Tarik sis....
Mantaaaap. Lanjut bu
insyaAllah