Dyah Wisuda Handayani, SPdT

menulis adalah cara saya mengekspresikan pemikiran saya, masih belajar dan terus belajar menulis untuk mengasah kemampuan saya,,...

Selengkapnya
Navigasi Web
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3

Fact

Materi pada Modul 2.3 ini adalah Coaching untuk Supervisi Akademik, selama ini yang ada di benak saya adalah bahwa kegiatan Supervisi Akademik adalah suatu kegiatan dimana Kepala Sekolah atau Pengawas melakukan fungsinya sebagai supervisor artinya mereka melakukan kegiatan evaluasi dari proses KBM yang sudah saya lakukan. Dan proses ini tidak ubahnya seperti penilaian satu arah dimana Pengawas atau Kepala Sekolah memberikan masukan serta koreksi terhadap kegiatan yang sudah saya lakukan. Namun setelah saya mempelajari materi modul 2.3 ini saya baru memahami bahwa kegiatan supervisi akademik yang sebenarnya justru menggali potensi pada diri coahee atau orang yang di supervisi yang selama ini tidak diketahui oleh Coachee itu sendiri sehingga Coachee dapat menyelesaiakn permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan potensi yang ada pada dirinya sendiri

Feeling

Selama mempelajari materi ini saya merasa tertantang karena materi pada modul ini sangat luar biasa yang selama ini belum pernah saya dapatkan. Yaitu bahwa dalam kegiatan Coaching ini ada komunikasi 2 arah yaitu dari Coachee sebagai orang yang di supervisi dan Coach sebagai supervisor. Selama praktek kegiatan Coaching, saya merasa mendapatkan pengalaman baru Ketika menjadi Coach maupun Coachee. Ketika menjadi Coach saya harus dapat membuat pertanyaan pertanyaan berbobot agar Coachee saya dapat menemukan potensi dirinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, belajar mendengarkan aktif sehingga saya tau potensi potensi mana yang disa menjadi alternatif penyelesaian masalah, serta mendapatkan pengalaman menjadi supervisor dengan menggunakan alur TRTA. Demikian juga Ketika saya berperan sebagai Coachee saya mendapat pengalaman diarahkan untuk menemukan potensi diri saya untuk menyelesaikan permasalahan yang saya hadapi

Finding

Dalam kegiatan Coaching Supervisi akademik ini saya menemukan bahwa penggunaan alur TIRTA dalam kegiatan Coaching untuk supervisi Akademik akan sangat memudahkan kita dalam melaksanakan kegiatan coaching ini karena pembicaraan akan terarah dan tidak melebar kemana mana. Disamping itu dalam kegiatan coaching ini kehadiran penuh sangat diperlukan karena tanpa kehadiran penuh kita akan sulit memahami permasalahan yang dihadapi coachee serta sulit menemukan alternatif solusi yang dibutuhkan

Future

Kedepan pengalaman serta pengetahuan yang saya dapatkan ini, akan saya bagikan kepada rekan sejawat saya dan akan saya aplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar saya sehari hari serta dalam kegiatan supervisi akademik berikutnya. Disamping itu saya akan mencoba membuat praktik baik terkait kegiatan supervisi akademik tersebut sebagai sarana saya untuk berbagi ilmu pada rekan rekan sejawat saya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post