DAUN PKI (Chromolaena Odorata) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL MASYARAKAT SUMBAWA DAN LOMBOK
Tantangan Gurusiana Hari Ke 1
Pada masyarakat tradisional di wilayah Lombok dan Sumbawa dikenal berbagai obat tradisional yang diwariskan secara turun temurun, biasanya obat- obatan tersebut diramu secara khusus oleh seorang ahli pengobatan yang disebut Sanro. Masyarakat di daerah ini masih kental dengan kepercayaan terhadap para Sanro, tidak jarang masyarakat terlebih dahulu berobat kepada Sanro baru kemudian mengambil alternatif kedua berobat secara medis apabila tidak mampu ditangani oleh Sanro.
Disamping obat yang diramu secara khusus oleh Sanro, ada beberapa obat- obatan yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat, diantaranya adalah Daun PKI atau dalam bahasa Indonesia disebut Daun Tekelan, atau Daun Kirinyuh (Chromolaena Odorata). Daun ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh secara liar di kebun atau sawah serta banyak dijumpai hampir diseluruh wilayah tanah air.
Masyarakat Lombok dan Sumbawa mempercayai tanaman ini sebagai obat luka yang manjur untuk menangani kecelakaan yang berupa luka gores ataupun luka lecet. Adapun cara penggunaannya sangat praktis yaitu hanya dengan menghaluskan beberapa lembar daun kemudian mengambil airnya untuk dioleskan atau diteteskan pada bagian luka. Pada saat dioleskan atau diteteskan pasien akan merasakan perih, namun beberapa saat kemudian luka akan berangsur sembuh dan cepat mengering.
Selain untuk obat luka ternyata Daun PKI juga berkasiat untuk mengobati penyakit Diabetes. Untuk pengobatan diabetes dapat dibuat ramuan dengan aturan mengambil 11 helai Daun PKI kemudian dicuci bersih lalu dimasak dengan 2 gelas air sampai mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Air tapisannya diminum setiap hari satu gelas.
Tumbuhan ini (Chromolaena Odorata) telah diteliti secara ilmiah dan terbukti memiliki berbagai khasiat. Penelitian oleh Ikewuchi dan Ikewuchi (2011) menyebutkan bahwa tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat antikolesterol. Penelitian Alisi, dkk. (2011) menyatakan bahwa (Chromolaena Odorata) memiliki sifat antioksidan dan mampu menangkal radikal bebas yang diyakini sebagai penyebab berbagai penyakit degeneratif dan penuaan dini. Sifat antioksidan ini dikaitkan dengan kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam daun PKI (Chromolaena Odorata), terutama flavonol, flavanone, chalcone, flavone, asam hidroksibenzoat dan asam hidroksinamat.
Demikianlah semoga artikel ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk memilih alternatif pengobatan secara tradisional yang relatif murah serta tidak memiliki efek samping. Bagi masyarakat di wilayah pedesaan yang sulit menjangkau akses pelayanan kesehatan, obat tradisional dapat digunakan sebagai pertolongan pertama sebelum mendapatkan pelayanan secara medis.
Sumbawa Barat, 17 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aneh daunnya.... kok daun PKI namanya ya? Salam literasi
entahlah darimana asalnya dan srjak kapan muncul nama itu,, tapi seperti itulah masyarakat sekitar sini menyebutnya secara turun temurun,,
kreeen...makasih infox bunda...bisa menambah pengetahuan ttng kegunaan tanaman yang ada di sekitar.
kembali kasih bunda, semoga bisa menjadi referensi bagi kita semua