Senyum Manismu (5)
Hai kamu
Senyummu mengetuk pintu hatiku
Apa kabar?
bahagia rasanya melihatmu tersenyum lebar
Senyum manismu itu mengingatkanku pada sebungkus coklat yang kau beri
dengan wajah yang berseri seri
Kau bilang padaku
'separoh untuk aku dan separoh untuk kamu'
Aku tergelak saat itu
Waktu kau berusaha membaginya dan kau tak bisa
'tolong aku', katamu
'Wanita...membagi coklat saja tak bisa', gerutuku
Kaupun menukas
'Bukan tak bisa, coklat itu tidak keras
tapi aku suka kamu melakukannya
Karena aku tahu, padaku kamu cinta'
ha ha ha
aku tertawa
mengapa wanita selalu manja
Sekarang, kita bertemu lagi
meski sudah tak seperti dulu, waktu masih saling mencintai
Tapi entah kenapa hati ini masih sama
saat kau menatapku, selalu ada desir halus di dada
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Salam literasi, Bapak
Puisi yang indah
Terimakasih, Bu Risma
Wow... Mantabs... Barokalloh
Salam literasi dan ijin follow, jika berkenan follow back bunda
Terimakasih, follow back
Kereen puisinya bunda, sehat dan sukses selalu
Terimakasih, sehat dan sukses selalu juga untuk Bunda
Puisi yang sangat manis, semanis senyumannya. Salam literasi Bunda.
Terimakasih, salam literasi juga untuk Bunda