Pada hari kamis tanggal 1 Juni 2017, SMA Negeri 1 Kedungpring melaksanakan rapat penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2017. Ada banyak perbedaan PPDB tahun ini dari PPDB sebelumnya. Pelaksanaan PPDB dilakukan dua cara yaitu offline dan online.

Cara offline hanya untuk jalur prestasi, jalur kemitraan, jalur bidikmisi(siswa miskin) dan jalur inklusi. Masing-masing jalur mempunyai kuota 5 persen dari pagu sekolah. Misalkan pagu SMAN 1 Kedungpring 324, masing-masing jalur di terima 16 siswa saja. Pada jalur bidik misi akan diadakan survey ke rumah calon siswa baru. Siswa yang mengikuti bidik misi minimum rata-rata UN 8,00 dan tidak boleh ada nilai dibawah 7,5.

Cara kedua adalah cara online untuk jalur reguler (selain empat jalur offline). Kuota siswa di terima jalur ini adalah pagu sekolah dikurangi siswa diterima jalur khusus (offline). Pendaftar reguler harus melalui cara online. Pada cara ini berlaku kelompok zona(ditentukan dari pusat Jatim), artinya siswa yang diterima lebih diutamakan siswa yang tinggal di sekitar sekolah(di lihat berdasarkan KK). Untuk siswa yang berada diluar zona hanya mendapat kuota 5 persen.

Pendaftaran cara offline atau online hanya bisa di lakukan sekali saja oleh setiap siswa. Apabila sudah mendaftar cara offline tidak dapat lagi melakukan cara online. Setiap siswa yang mendaftar dapat memilih 2 sekolah sebagai pilihan pertama dan kedua baik dalam zona maupun luar zona.

Sebelum mendaftar siswa mendapatkan token pendaftaran(satu nomer UN hanya mendapat 1 kali token) dari sekolah yang berada dalam zona dengan membawa nomer UN. Berikutnya siswa dapat melakukan pendaftaran dengan mengisi data. Karena pendaftaran hanya dapat dilakukan sekali dan siswa dalam zona mendapat kuota terbanyak, siswa maupun orang tua siswa harus hati-hati dalam menentukan pilihan sekolah.

Siswa yang berada di daerah terpencil dan mengalami kesulitan jaringan akan di fasilitasi sekolah (SMA dalam zona) untuk melakukan pendaftaran online.

Karena metode PPDB ini masih baru, dan dilakukan seluruh sekolah di Jawa Timur, maka guru perlu mensosialisasikan pada masyarakat sehingga tidak ada alasan siswa tidak bisa melanjutkan sekolah dengan alasan sulit melakukan pendaftaran.

Demikian sedikit uraian hasil rapat tentang PPDB, semoga bermanfaat.

Babat, 3 Juni 2017