Kamu )
Setibanya di bandara internasional Soekarno Hatta, aku langsung berjumpa dengan Wina, Santi, dan dua juru kamera. Kami pun saling berkenalan satu sama lain, dan dari sinilah nama mereka mulai ku kenal dan ingat. Dua juru kamera tersebut ialah Wahyu dan Levin persis seperti yang ada di mimpiku. Semoga saja mimpi buruk itu tidak akan terjadi.
Perjalanan saat ini lebih jauh dari perjalananku sebelumnya, kali ini kami harus transit di Malaysia menuju Samarkand. Semua prosedur sebelum menaiki pesawat telah kami tunaikan, kini saatnya kami mengangkasa menuju tempat tujuan. Lama perjalanan dari bandara Soeta ke Kuala lumpur kurang lebih dua sampai tiga jam karena cuaca kurang membaik, kemudian dari Kuala lumpur ke Samarkand kira-kira lima jam. Subhanallah perjalanan yang lumayan panjang.
Pukul 23.00 waktu Uzbekistan time (UZT), akhirnya tiba di bandara Samarkand. Walaupun sudah larut malam, namun aktifitas di bandara Samarkand masih saja ramai. Begitupula para supir taxi bandara, masih setia menunggu penumpang di sisi bandara. Jika saja belum selarut ini, maka rasanya ingin naik kendaraan umum saja. Sekarang bukan saatnya berdebat soal transportasi yang akan dinaiki, melainkan waktu untuk beristirahat. Karena besok pagi shooting akan dimulai.
Menepi sejenak untuk mendiskusikan kalimat-kalimat yang akan kami utarakan ke supir tersebut, mulai dari pertanyaan sampai terkaan jawaban dari dia. Sungguh lucunya kami ini, liputan di luar negeri yang bahasanya tidak biasa dengan modal nekad. Semoga pegawai hotelnya nanti bisa menggunakan bahasa internasional minimal bahasa Inggris dan bahasa Arab.
"Budgetnya berapa bang?" Tanya Levin.
"Di bawah 100 som aja."
"Oke, gue coba ngomong ya. Stand by me please."
"Alright."
"Meni siz, Mixt royal palace bilasiz kechisariz?"
"Albatta bilaman."
"Bor bizni xalos bo'ladimi?"
"Ishonch hosil mumkin."
"Ya gancha?"
"Yuz so'mlik."
"Albatta, qancha kilometr uzoqlikda bu yerdan?"
"Taxminan o'nbesh kilometr."
"Ser kamaytirish, yo'luvchi oltmish so'milk nima bo'lsa? Kan yaqin."
"Bu mumla, aeroport taksi."
"Qanday etmish so'mga haqida?"
"Sakson loh yoshlar?"
"Ha roziman."
"Borib iltimos, biz ketadi."
"Minnatdorchilik."
"Biz ikki taksi kerak?"
"Do'stlar bu hech qanday."
"Qayerda?"
"Mixt Royal Palace."
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Duuuh..bahasa apa nih Pak