CARA MUDAH MENULIS REFLEKTIF
“Orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tak menulis,
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.”
Pramoedya Ananta Toer
(Novel Rumah Kaca, hal. 352)
Kita mungkin pernah berpikir, “Saya bukan penulis jadi tidak perlu menulis, apalagi setiap hari.” Apakah betul demikian? Bukankah kita menulis setiap hari, paling tidak pada media sosial, misalnya whatsapp, line, instragram, facebook, twitter, path, dan yang lainnya? Jika Anda seorang guru, pasti Anda harus menulis agenda mengajar harian, menyusun soal-soal, tugas-tugas, serta rencana pembelajaran. Mungkin Anda tetap akan berkelit, “Iya betul sih, tapi itukan bukan tulisan ilmiah atau tulisan populer. Itu hanya bagian dari rutinitas harian dan tuntutan pekerjaan. Tugas utama saya sebagai guru adalah mengajar, bukan menulis.” Jika diidentifikasi, pasti akan ada begitu banyak alasan yang meyakinkan kita untuk tidak menulis. Namun demikian, jika kita mau sedikit membuka diri dan mengubah perspektif, maka akan muncul pula beragam alasan agar kita menulis, menulis dan terus menulis.
Pada kesempatan ini, dalam rangka mengisi waktu "STAY AND WORK AT HOME", saya akan berbagi pengalaman bagaimana menulis reflektif pembelajaran yang pernah dilakukan di sekolah masing-masing. Mengapa harus dituliskan? Banyak manfaat dari pendokumentasian tersebut. Dengan menulis, kita akan mampu berpikir lebih sistematis, mendalam, reflektif, sebagai bahan evaluasi agar pembelajaran menjadi lebih baik, dan tentu saja diharapkan bisa dipelajari dan menginspirasi rekan-rekan guru lainnya dalam lingkup yang lebih luas, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri kita.
Untuk memudahkan dalam proses penulisan, tahapan berikut ini mudah-mudahan bisa membantu rekan-rekan guru.
1. Langkah untuk memulai:
a. Mulailah dengan mengingat pengalaman sebagai guru, baik dalam proses pembelajaran harian maupun kegiatan lainnya yang dianggap paling berharga, bernilai, dan penting untuk ditulis dan diketahui orang lain.
b. Tuliskan apa yang terlintas di pikiran dan lubuk hati terdalam sambil divisualisasikan.
c. Jangan terpaku pada stuktur kalimat dan ejaan dahulu. Tuliskan saja apa adanya.
d. Setelah selesai menulis, baca lagi, baca lagi, baca lagi. Perbaiki kalimat dan ejaan.
e. Jika dibutuhkan, lengkapi dengan teori atau konsep-konsep ilmiah pendukung dan foto-foto atau gambar-gambar yang relevan, sehingga artikel menjadi lebih hidup.
2. Hati-hati dalam membuat generalisasi. Hindari penggunaan kata SEMUA. Kata yang lebih tepat adalah BEBERAPA, SEBAGIAN, …..(sekian) PERSEN, SEJUMLAH, dll.
3. Hindari menggunakan kata SALAH pada kata yang tidak tepat, seperti: “salah seorang”, “salah satu”, dll. Yang tepat adalah: “seorang ….”, “satu di antara ….”, dll.
4. Hindari terlalu sering mengulang KATA YANG SAMA dalam satu kalimat atau paragraph. Pilih kata lain yang memiliki makna yang sejenis.
5. Jangan menggunakan kata penghubung seperti: ATAU, DAN, SEHINGGA, MAKA, pada awal kalimat.
6. Buat kalimat yang singkat dan padat. Hindari kalimat majemuk (bertingkat). Jika tidak terhindarkan harus panjang, penggal dengan tanda koma ( , ).
7. Jika menggunakan singkatan yang pertama kali, lengkapi dengan kepanjangannya dalam tanda kurung. Jangan pernah mengasumsikan bahwa pembaca sudah tahu singkatan tersebut. Untuk selanjutnya boleh hanya menggunakan singkatannya saja.
Setelah selesai menulis, minta orang lain untuk membaca dan memberikan masukan dari segi isi dan mengoreksi jika ada ejaan yang salah. Lebih banyak yang membaca dan memberikan masukan akan lebih baik. Kemudian lanjutkan dengan memperbaiki tulisan tersebut merujuk pada masukan yang telah diberikan. Pada awalnya kemungkinan Anda akan mengalami kesulitan. Tetapi percayalah, semakin sering Anda menulis, akan semakin lancar proses tersebut, sebagaimana Anda sangat lancar jika berbicara di hadapan murid dan rekan-rekan sejawat, atau seperti saat Anda menulis di media sosial tiap hari.
Selamat mencoba.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul