KEMANAKAH ANAK KITA ARAHKAN ?
Setiap akhir tahun, orang tua selalu dipusingkan oleh kegiatan putra puterinya hususnya mereka yang mempunyai putera puteri yang duduk di kelas tertinggi di setiap jenjang pendidikan. Kelas 6 (enam) SD, kelas 9 (sembilan) SMP/MTs,atau kelas 12 (dua belas) SMA/SMK/MA.
Anak adalah amanah dari Allah SWT yang dititipkan kepada orang tuanya. Sebagai insan yang beriman, tentu saja akan mengemban amanah tersebut dengan cara sebaik-baiknya. Amanah tersebut akan dirawat, dibimbing, dididik, dan dilatih sesuai dengan tingkat pemahaman dan kemampuannya.
Sekarang telah tiba saat-saat amat penting bagi si pengemban amanah untuk memutar otak, memilih strategi yang tepat untuk memilihkan pendidikan lanjutan yang paling tepat bagi putera-puterinya. Ke mana, di mana orang tua akan menitipkan anak yang menjadi kebanggaannya. Ke sekolah kejuruan, apa ke sekolah umum, atau ke sekolah keagamaan hal tersebut merupakan pertimbangan bagi orang tua.
Biasanya orang tua yang akan menyekolahkan anaknya kebanyakan memakai pertimbangan hal-hal sebagai berikut : Pertama, keinginan orang tua (cita-cita orang tua). Biasanya orang tua mempunyai keinginan atau harapan sendiri terhadap masa depan anaknya, mungkin seorang da'i, atau insinyur, guru, teknokrat, seniman atau yang lain. Sang anak akan dimotivasi tanpa henti-henti untuk menuruti kehendak orang tua. Kedua, Cita-cita anak. Setiap anak tentu mempunyai cita-cita tersendiri sesuai dengan dominasi pengaruh lingkungan maupun dorongan dari dalam dirinya. Biasanya anak akan berusaha untuk memohon kepada orang tuanya untuk bersekolah sesuai dengan cita-citanya. Ketiga, bakat anak. Bagi orang tua yang memahami keadaan putera-puterinya, tentu akan menjadikan bakat anaknya sebagai pertimbangan utama guna penentuan kemana harus menjatuhkan pilihan menyekolahkan anaknya. Keempat, biaya. Bagaimanapun faktor finansial merupakan satu perkara yang sangat penting untuk dijadikan pertimbangan. Dari analisa keadaan biaya tersebut biasanya akan mencairkan keinginan kedua belah fihak (orang tua dengan anak) untuk bertukar pikiran. Kelima, jarak dan keamanan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sepakat dengan Pak Chafid. Btw yang kelima terputus ya pak.
lanjutkan pak, teruslah menulis semoga tidak ada yang cemburu lagi... :)