Hidup di zaman yang penuh dengan pengetahuan dan teknologi, peserta didik perlu mempunyai keterampilan berpikir kreatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, dan inovatif. Sesuai dengan kenyataan sekarang jumlah penduduk semakin lama semakin bertambah sehingga mengakibatkan persaingan semakin kuat, untuk itu sekolah perlu mempersiapkan peserta didik yang mampu berkompetitif dalam menghadapi dunia kerja nantinya. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan sudah memikirkan bagaimana peserta didik menghadapi dunia kerja setelah tamat sekolah sehingga tidak tergantung pada pemerintah harus jadi Pegawai Negeri, maka dalam Struktur kurikulum 2013 salah satu mata pelajaran kelompok B wajib adalah prakarya dan kewirausahaan. Berdasarkan kamus bahasa indonesia Prakarya mempunyai arti hasil pekerjaan tangan di sekolah atau pada kegiatan tertentu, di sekolah guru mengajarkan membuat kerajinanan tangan seperti membuat lukisan dari bubur kertas koran bekas, lukisan kulit telur bekas, keset kaki, selain kerajinan tangan juga dipelajari budi daya ikan, bidang pertanian, dan lain-lain. Setelah selesai dibuat maka peserta didik harus mampu memasarkan dan menjualnya sehingga dapat menghasilkan uang. Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar daam menghadapi tantangan melakukan usaha, Menurut pendapat Indrastuti dkk (178), Ciri-ciri seorang wirausaha yang unggul adalah percaya diri, bekerja keras, mampu berkomunikasi, jujur, hemat, disiplin, tangguh, berani menanggung resiko, kreatif, pantang menyerah. Peserta didik mampu menjadi seorang wirausahawan yang handal harus mempunyai ciri- ciri tersebut.

Prakarya diiringi dengan kewirausahaan artinya setelah melakukan kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang yang sangat berguna sehingga menarik bagi konsumen. Kewirausahaan juga merupakan tugas pokok kepala sekolah, kepala sekolah harus mempunyai kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, menganalisis, dan melaporkan kegiatan kewirausahaan di sekolah. Kegiatan Prakarya dan kewirausahaan akan mampu menghasil peserta didik yang kreatif dan inovatif.

Dalam mengimplementasikan kegiatan kewirausahaan disekolah yang saya pimpin melaksanakan bazar sehari dengan tema “SAHARI BABALANJO” melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan Peserta Didik, kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 3 Februari 2018. Perjalanan kewirausahaaan di mulai dengan guru mata pelajaran prakarya, biologi, dan kimia membuat perencanaan, melaksanakannya dikelas ada membuat lukisan dari bahan daur ulang kertas dan kulit telur, mengolah air kelapa menjadi nata de coco, semua hasil karya peserta didik di pamerkan di bazar sehari. Bazar sehari ini diikuti oleh semua kelas mulai kelas X, XI, dan XII, masing-masing kelas memamerkan dan menjual hasil kerajinan dan makanan tradisionil Minang Kabau seperti onde-onde, lapek, sarabi, dan lain-lain. Sekolah yang saya pimpin merupakan sekolah piloting Integrasi Pendidikan Alquran dan Budaya Adat Minang Kabau maka tema dengan bahasa Minang yaitu “Sahari Babalanjo” serta makanan yang di jual juga berciri khas minang.

Rangkaian acara yang sangat sederhana tapi penuh makna yaitu kegiatan pembukaan bazar kewirausahaan, acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Drs. Masril, M.Pd selaku Ketua Pokja Pengawas SMA Dinas Provinsi Sumatera Barat, tamu yang hadir Pengawas binaan Prima Yunaldi, MM, Lurah Gunung Sarik Yenni S.Sos, RW, RT, Ketua Pemuda, Pimpinan PT Siomi Hadropon, Komite Sekolah dan Bapak Ibu orang tua peserta didik. Kegiatan bazar ini juga melibatkan parenting education paguyuban orang tua per kelas, Pada kesempatan ini ada penandatanganan MOU dengan PT.Siomi dalam bidang hidroponik dan pembibit tanaman lidah buaya, serta pemberian bibit ikan kepada osis mpk, bibit bingkuang kepada organisasi Pramuka, bibit lidah buaya kepada Organisasi PMR, dengan tujuan mensukseskan program adiwiyata sekolah. Peserta didik diberi pembekalan materi bagaimana pembibitan, perawatan sampai bagaimana cara memanen, semua peserta didik telah ditunjuk untuk bertanggungjawab dalam kegiatan usaha ini, mulai dari membuat proposal, pembelian bibit, pemeliharaan dan perawatan, memanen hasil, sampai menjual dan memasarkan hasil, serta menghitung laba rugi.

Pembelajaran yang didapat oleh peserta didik dari kegiatan bazar kewirausahaan antara lain dapat mempromosikan hasil karya yang sudah dibuat oleh peserta didik, meningkatkan kompetensi warga sekolah khusus peserta didik dibidang kewirausahaan, meningkatkan kreatif dan inovatif peserta didik.

Berdasarkan pengamatan langsung nilai-nilai karakter yang tumbuh dalam diri peserta didik dari kegiatan bazar ini adalah peserta didik memiliki ciri menjadi seorang wirausaha antara lain kerjasama atau kolaborasi, peserta didik bersama-sama satu kelas mempersiapakan stand yang akan di tampilkan, peserta didik mampu berkomunikasi dalam mempromosikan hasil karyanya kepada pengunjung stand termasuk pada orang tua yang hadir, peserta didik lebih kreatif karena masing-masing stand mempunyai ciri khas tersendiri, seperti stand dihias, hasil karya bervariasi tidak ada yang sama antara satu stand dengan stand yang lain, nilai berani menanggung resiko dalam hal ini peserat didik melihat situasi hasil karya tidak laris terjual sehingga diambil kebijakan turun harga, pantang menyerah karena dengan semangat mempromosikan hasil karya pada pengunjung sampai menurunkan harga sehingga semua hasil karya laris terjual.