Dra.Sugiarti

Peseerta SAGUSABU DKI IX, saya mengajar di SMPN 220 Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan 30 hari ( HARI KE 15 )

DIA GADIS TANGGUH

Gadis ini bernama pipih, dia berasal dari kalangan bangsawan. Orangtuanya seorang pengusa

besar.

Setiap hari saat berangkat sekolah supir dan pengasuhnya mengantarkan ke sekolah.

Makanan yang enak-enak selalu di bawanya dari rumah. Dia selalu membagikan ke tema- temannya,

dan mereka makan bersama saat istirahat sekolah.

Tapi hari itu pipih kelihatan sangat sedih, dia tidak membawa makanan seperti biasanya. Dia hanya

diam dipojok halaman sambil menatap kosong anak-anak yang sedang istirahat.

Lisa sahabatnya menghampiri.

Pih kok kamu tidak makan ?. Mana makananmu ?. dIa hanya diam dan menggelengkan kepalanya.

Ya sudah , kalau kiamu tidak bawa makanan kita makan bareng aja sama aku. Aku dibawakan nasi

goreng sama ibuku, kata Lisa.

Makasih Lis...aku lagi tidak nafsu makan. Kenyang rasanya perut ini.

Kamu sakit ya Pi...?, Kalau sakit kita ke guru piket, nanti kamu bisa istirahat di UKS.

Makasih Lis...aku sehat ko, cuma aku lagi sedih aja.

Sedih kenapa ?.

Tadi malam ibu dan ayahku mereka menerima kabar, kalau pabriknya kebakaran dan habis semua.

Sekarang mereka lagi di kantor polisi untuk diperiksa. Jadi hari ini keluargaku lagi sedih semua.

Aku kasian sama mereka, aku belum bisa membantu apa-apa. Aku hanya bisa menangis malam itu.

Aku ikut prihatin ya Pih...semoga semuanya bisa teratsasi dan semuanya baik- baik aja. AAmin.

Mereka akhirnya berpelukan.. dan menagis. Dua sahabat sejatisaling berbagi hati.

Setelah kejadian malam itu, semua pabriknya habis. Dan orangtua Pipih harus menutup usahnya,

selain itu mereka harus memberi pesangon walau sedikit untuk karyawan. Karena semua karyawannya

akhirnya harus di PHK. Selain itu kedua orangtua Pipih harus membayar hutang Bank.

Tidak ada lagi uang dan harta yang mereka miliki, Mereka tinggal di sebuah kontrakan yang sangat

sederhana. Dengan berjalannya waktu karena mereka belum siap menderita. Kedua orangtuanya Pipih

sakit. Karena pengobatan tidak maksimal, akhirnya keduanya meninggal.

Kakanya Pipih ikut dengan pamannya di luar kota, adiknya Pipih ikut dengan neneknya dan Pipih di

ajak oleh orang tua Lisa untuk tinggal bersama. Karena saat kedua orangtuanya masih hidup,

persahabatan mereka juga sangat baik. Orangtua Pipih sering berkomunikasi baik dengan orangtua Lisa.

Karena Pipih anak yang baik dan pintar, dia bisa menyesuaikan diri tinggal di rumah sahabatnya.

Setiap hari dia mencoba membantu pekerjaan di rumah, walau sering di larang oleh orang tua Lisa.

Pipih senang menggambar, di kala senggang dia sering menggambar pakaian pesta wanita. Dan

kumpulan gambarnya sangat banyak.

Suatu hari ada lomba gambar disain pakaian, dia mencoba untuk mengikutinya. Iseng- iseng dia kirim

ke panitia pelaksana. Ternyata gambarnya masuk dalam final, walau bukan juara pertama . Ternyata itu

awal perjalanan karirnya. Gambarnya menjadi juara walau bukan juar pertama.

Panitia mengontrak Pipih untuk menjadi salah satu karyawan di perusaan. Sekali lagi karena pipih

orangnya sangat rajin , walau berasal dari orang mampu tapi dia tidak malas. Beberapa tahun bekerja

sebagai karyawan yang bergerak di bidang pakaian. Uang hasil keringatnya dia sisihkan untuk membeli

mesin jahit.

Setiap pulang kerja dia mencoba membuat pakaian yang gambarnya di buat sendiri. Ternyata itu

adalah awal dari kesuksesannya.

Saat ada lomba busana, dia mengikuti..dan ternyata dia menjadi tiga besar. Sejak saat itu dia

membuka tempat jahitan di rumah kontrakannya. Sejak dia bekerja, dia berusaha untuk mengontrak

sendri. Dia tidak mau terus-menerus numpang sama orang.

Apa yang sekarang dia lakukan, mungkin ini ada warisan bakat dari kedua orangtuanya. Karena dulu

orangtuanya bergerak di bidang garmen atau kompeksi pakaian jadi.

Kini Pipih sudah menjadi wanita sukses, diajaknyalah adik dan kakaknya bergabung bersama di

rumah yang sudah dia beli dari hasil keringatnya, walau rumahnya belum semewah dari orangtuanya

dulu. Tapi setidaknya mereka sudah bisa mandiri sendiri.

Pipih sekarang berusaha melanjutkan usaha orangtuanya yang dulu gulung tikar, yaitu memproduksi

pakaan jadi, Dan hasilnya masuk ke toko- toko. Dia pun sudah memiliki toko sendiri yang di bantu oleh

kedua sausaranya.

Walau saat itu dia sangat terpuruk, tapi karena dia yakin dan gigih. Akhirnya segala usaha jerih

payahnya kini sudah terbukti hasinya. Dan sekarang sudah bangkit lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul, keren banget

12 Mar
Balas



search

New Post