KITA ! DULU...KINI...DAN NANTI...
KITA ! : DULU… KINI …DAN NANTI…
Sewaktu mahasiswa nikmati hidup bersahaja,
Asal bisa rebah dan tidur pulas di atas tumpukan diktat.
Sebungkus camilan kriuk-kriuuuk menemani sepiring nasi pengusung lambung
Kalo lagi sedikit mewah parkir abang bakso perbanyak kuahnya.
Yang paling bahagia jika jadi panita training dan ospek
berhubung wesel pos belum kunjung tiba
Berpacu waktu di hadapan dosen, nurut apa saja asal berkenan
Letih tak terperi, tergambar di kepala jubah dan toga akan bertengger
Terbayang senyum manis ayah bunda yang akan memutus rantai rupiah
Lalu dengan bangga menyebut nama kita ‘kamu sudah sarjana nak!’
Modal ijazah betaruh nasib, terpulang pada sketsa takdir.
Kini hidup indah luar biasa, nyaman segalanya menikmati profesi yang begitu mulia.
Berkutat dengan beragam warna anak bangsa menuju harapan suci
Semua penuh makna, tidak secuil pun berlalau tanpa nilai abdi
Selebihnya terapresiasi setimpal.
Guru dalam singgasananya.
Saat bertemu rona bahagia terpancar,
Narasi inti: keluarga, kehebatan anak-anak topik utama
Tidak ada lagi curhatan ibu kost menagi dan kiriman masih samar
Awal bulan rekening bergetar dan tri wulan denyut bangking bersenandung.
Perih kelam masa kuliah tertutupi, hanya menjadi kenangan haru
Semua telah terbayarkan, buah perjuangan panjang.
Akan menjadi episode nostalgia yang mengasyikkan.
Menjadi hikmat untuk generasi berikutnya, walaupun zaman yang berganti.
Pada akhirnya nanti semua akan mejadi memori yang terpatri pada jejak masa
Akan menjadi kenangan bagi mereka yang pernah ada di hadapan kita
Menyebut nama kita, mengisahkan hal-hal yang berkaitan dengan segala prilaku yang pernah mereka terima.
Semoga saja mereka masih sempat menyebut nama kita dalam doanya.
Nanti kita hanya ada dalam lintasan sejarah kehidupan mereka.
Yang sesekali menjadi bahan candaan, atau bahkan menyebut dan menggantikan nama kita dengan julukan-julukan sekehendaknya.
Kalau pun sempat mereka melayat dan menghadiri pemakaman kita
Menziarahi kuburan sembari mengusap --usap prasasti nisan kita
Dan berkata ; inilah pahlawan sejati yang pernah mengukirkan tinta emas dalam sanubariku, hingga kuseperti ini.
Ya Allah terimalah amal ibadahnya, terimalah amalan ilmu bermanfaatnya. Amin…!
( Dibacakan pada acara temu kangen Bastra Unhalu ,86 di Kdi, sabtu, 01/12.2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar