Dra. Muliati

Menulis itu jiwa dan nyawa. Jika masih bisa menulis berarti jiwa dan nyawa masih sehat. Pupuklah itu selagi ada kesempatan. Menulislah kap...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Menulis Hari ke-296 Pepatah Minang tentang Mufakat

Tantangan Menulis Hari ke-296 Pepatah Minang tentang Mufakat

Tantangan Menulis Hari ke-296

Pepatah Minang tentang Mufakat

Muliati

Dalam budaya Minangkabau, musyawarah memiliki kedudukan yang penting. Hampir segala hal yang telah atau akan terjadi selalu dimusyawarahkan terlebih dahulu. Itulah mengapa banyak terdapat pepatah Minang tentang mufakat ini.

Musayawarah dalam masarakat minang dikenal dengan Mufakek. Bukan hanya ketika menghadapi suatu masalah untuk mendapatkan solusi, namun musyawarah juga dilaksanakan pada elemen lain, misalnya membuat suatu acara seperti budaya, keagamaan, sosial dan lainnya. Seperti proses meminang, memilih datuk penghulu,  resepsi pernikahan, dan lain-lain.

 Ada beberapa pepatah Minang tentang musyawarah yang menjadi nasihat, serta arahan bagi semua orang, terutama mengenai betapa pentingnya memecahkan masalah secara bersama-sama. Berikut pepatah bahasa Minang Tentang bermusyawarah dan artinya.

“Bulek aia dek pambulua, buleh kato dek mufakaik”. Bahasa Indonesia: Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat. Artinya, kesepakatan yang dicapai melalui musyawarah dan mufakat.

 “Tarandam-randam indak basah, tarapuang-apuang indak hanyuik.”  Bahasa Indonesia: terendam tidak basah, terapung-apung tidak hanyut. Artinya: Sebuah permasalahan berlarut-larut yang terjadi di masyarakat, tanpa adanya inisiatif untuk menyelesaikannya. Hal ini perlu dipecahkan dengan musyawarah sesegera mungkin.

“Anjalai pamaga koto, tumbuah sarumpun jo ligundi, kalau pandai bakato kato, umpamo santan jo tangguli.” Bahasa Indonesia: Anjalai pemgar kata, tumbuh serumpun dengan ligundi, kalau pandai berkata-kata umpama santan dengan tangguli. Artinya, seseorang yang selalu bertutur kata dengan baik dan enak didengar, sehingga pendapatnya dalam bermusyawarah selalu dihargai karena ilmunya.

Harau, 5 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Jika kita pandai berkata-kata dan berbasa-basi itulah ciri orang Minang sesungguhnya. Yang kurik kunci yang merah Sago. Yang baik Budi yang indah baso. Salam sehat selalu dan salam Literasi

05 Nov
Balas

Mantap

05 Nov

Keren bunda. Sangat bermanfaat ulasannya. Sukses bunda

07 Nov
Balas

Mantab bu Mul

05 Nov
Balas

Trims say

05 Nov



search

New Post