SARUGO LIMA PULUH KOTA (Tantangan Menulis hari ke-48)
SARUGO LIMA PULUH KOTA
(Tantangan Menulis hari ke-48)
Pukul 09.00 mobil kami melaju ke arah Suliki dari SMA Negeri 1 Kecamatan Harau. Dua mobil Rast putih membawa kami berjumlah 16 orang ke sana. Tujuan kami adalah Sarugo Koto Tinggi dan Monumen PDRI. Kami sampai di Kampung Sarugo pukul 11.00. Tepatnya, di Puah Data Koto Tinggi. Apakah yang menarik di sana?
Sarugo dalam Bahasa Minang bermakna Syurga, tempat yang indah dan nyaman. Tempat bermain, bersenda gurau, dan menghilangkan penat serta stress. Namun, sarugo di sini adalah kependekan dari Seribu rumah gonjong. Rumah gonjong, rumah adat Minangkabau yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat. Rumah yang didirikan tahun 1916 itu, masih asli dan menjadi objek wisata.
Ada satu hal yang sangat membanggakan kami sebagai rakyat Minangkabau. Kebanggan sampai sekarang masih ada daerah yang melaksanakan tradisi itu, yaitu makan bajamba. Kami dihidangkan masakan khas Minang seperti gulai belut, goreng maco atau teri, samba lado hijau, dan kalio jariang atau jengkol. Semua makan Bersama. Alhamdulillah kami menikmati perjalanan yang sangat menyenangkan, refresing sambil melihat budaya sendiri, yang mulai punah.
Selesai makan, kami melaksanakan salat Zuhur di masjid Sarogo. Tidak lupa mampir di sungai melihat ikan larangan. Teman-teman tidak lupa memberi pelet untuk makanan ikan, yang tidak boleh dipaccing tersebut. Di sana kami berfoto-foto.
Perjalanan kami lanjutkan ke kebun jeruk. Kami dibawa oleh gaide ke kebun tersebut. Sebelum masuk, kami harus membayar uang Rp10.000,00 per orang. Setelah itu, makan sampai kenyang dalam kebun, jika kita membeli untuk bawa pulang, kita akan membayar Rp15.000,00 per kilo. Kami masing-masing membeli jeruk untuk dibawa pulang.
Koto Tinggi kami tinggalkan pukul 16.00 seiring hujan menyirami bumi yang sudah kepanasan dari tengah hari. Tidak lupa pula makan sate di dangung-Dangung. Akhirnya, sampai di rumah pukul 18.30.
Harau, 1 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Asyik. Hari libur pergi liburan. Btw yang menghidangkan makanan khas Minang di Sarugo itu siapa ya? Makan gratis begitu?
Kita pesan bu Fit, Nuansanya Minang sekali" makan bajamba" sepaket dengan guidenya jika mau keliling.
Kita pesan bu Fit, Nuansanya Minang sekali" makan bajamba" sepaket dengan guidenya jika mau keliling.
Hehe
SARUGOnyo Lima Puluh Kota amazing. Semoga terpelihara untuk warisan anak negeri.Mantap bu Mul
Mksh
SARUGOnyo Lima Puluh Kota amazing. Semoga terpelihara untuk warisan anak negeri.Mantap bu Mul
Mantap Bu Mulyati,bangga awak dengan budaya awak
Nan bakunjuang ka Kampuang Sarugo pasti alah pernah masuak Sarugo yo bu hajjah Mul ? ..minimal Sarugo dunia nan di Koto Tinggi Suliki.
Nan bakunjuang ka Kampuang Sarugo pasti alah pernah masuak Sarugo yo bu hajjah Mul ? ..minimal Sarugo dunia nan di Koto Tinggi Suliki.
Nan bakunjuang ka Kampuang Sarugo pasti alah pernah masuak Sarugo yo bu hajjah Mul ? ..minimal Sarugo dunia nan di Koto Tinggi Suliki.
Nan bakunjuang ka Kampuang Sarugo pasti alah pernah masuak Sarugo yo bu hajjah Mul ? ..minimal Sarugo dunia nan di Koto Tinggi Suliki.