Dra. Muliati

Menulis itu jiwa dan nyawa. Jika masih bisa menulis berarti jiwa dan nyawa masih sehat. Pupuklah itu selagi ada kesempatan. Menulislah kap...

Selengkapnya
Navigasi Web
MERPATI YANG TERLUKA (Tantangan Menulis ke-44)

MERPATI YANG TERLUKA (Tantangan Menulis ke-44)

MERPATI YANG TERLUKA (Tantangan Menulis ke-44)

Muliati

Tak ada lagi kicauan merpati

Sepi memagut indahnya waktu bagaikan bunga mekar semerbak

Pucat pasi dihantam gelombang pasang

Jatuh kelopak satu persatu.

Aku ingin kelopak itu tumbuh lagi

Menghiasi jagat

Agar aromanya tercium lagi.

Merpati sayap patah

Tak ada yang bisa mengganti

Tunggu sayap tumbuh perlahan

Terbang ke angkasa

Agar ria berkicau lagi.

Malam semakin larut

Merpati sendiri tak ada yang menemani

Dia balut luka sendiri dengan ketegaran diri mencampakkan iri dan dengki

Merpati patah sayap

Rebahkanlah diri

Esok sayapmu akan tumbuh berpuluh, beratus, beribu bahkan berjuta

Kicauan akan nyaring terdengar

Jika malam nanti tiba

Untailah kata-kata dalam kelopak rindu

Dalam tasbih yang panjang

Esok darahmu akan berhenti lukamu akan terbalut.

Harau, 28 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren...buk Mul

28 Jan
Balas

Mksh, ELKI

28 Jan

Keren Bu

28 Jan
Balas

Mksh, Nu illah

29 Jan

Keren puisinya Bu. Salam literasi.

28 Jan
Balas

Terima kasih, Bu Yen

28 Jan

Terima kasih, Bu Yen

28 Jan

Sama2 ibu ..

28 Jan



search

New Post