MERPATI YANG TERLUKA (Tantangan Menulis ke-44)
MERPATI YANG TERLUKA (Tantangan Menulis ke-44)
Muliati
Tak ada lagi kicauan merpati
Sepi memagut indahnya waktu bagaikan bunga mekar semerbak
Pucat pasi dihantam gelombang pasang
Jatuh kelopak satu persatu.
Aku ingin kelopak itu tumbuh lagi
Menghiasi jagat
Agar aromanya tercium lagi.
Merpati sayap patah
Tak ada yang bisa mengganti
Tunggu sayap tumbuh perlahan
Terbang ke angkasa
Agar ria berkicau lagi.
Malam semakin larut
Merpati sendiri tak ada yang menemani
Dia balut luka sendiri dengan ketegaran diri mencampakkan iri dan dengki
Merpati patah sayap
Rebahkanlah diri
Esok sayapmu akan tumbuh berpuluh, beratus, beribu bahkan berjuta
Kicauan akan nyaring terdengar
Jika malam nanti tiba
Untailah kata-kata dalam kelopak rindu
Dalam tasbih yang panjang
Esok darahmu akan berhenti lukamu akan terbalut.
Harau, 28 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren...buk Mul
Mksh, ELKI
Keren Bu
Mksh, Nu illah
Keren puisinya Bu. Salam literasi.
Terima kasih, Bu Yen
Terima kasih, Bu Yen
Sama2 ibu ..