Dra Hj.Ermaini.MPdI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Korban  salah menilai

Korban salah menilai

Aku siswa SMP disekolah aku dikenal sangat baik karena nilai akademis yang kuperoleh selalu meningkat, aku juga aktif sebagai osis, guru-guru selalu memujiku didepan teman-teman selalu menjadi contoh “yang Rapilah, yang sopanlah, yang ramahlah ,dan bukan karena mamanya mengajar disekolah ini “, itu yang selalu disebut oleh ibu Yona guru Bahasa Indonesia di sekolahku,keadaan ini sebenarnya membuat aku kurang nyaman, padahal mamaku tidak pernah masuk dan mengajar di kelasku, meski mama adalah guru IPA disekolah itu.

Tanggal 11 Juli suatu tanggal bersejarah dalam hidupku,Papaku yang seorang olah ragawan, bertubuh kekar,dikantor dikenal disiplin,dengan kinerja yang sangat bagus,selalu bersinergi dan menjalin kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah, dan menjadi tokoh Agama dan masyarakat, terdepan di balai adat, baik dengan tetangga tidak memandang bulu dalam pergaulan,dimuliakan,dihormati dan disayang semua orang,Papa yang nyaris sempurna dalam penilaianku.Beliau terkena Strok dan harus dibawa berobat ke Rumah Sakit di ibu kota provinsi ,karena keterbatasan dan tidak mampu ditangani di Kabupaten,mamaku dan aku ikut mengantari beliau.

Karena aku harus masuk sekolah kembali setelah libur kenaikan kelas mama menyuruh aku pulang, meski papaku masih koma dirumah sakit dan mamaku tinggal menemani papa berobat, meski berat aku menurut dan pulang,setelah 2 hari dirumah kebetulan asisten rumah tangga yang sudah bertahun-tahun kerja dirumaku harus berangkat kekota karena anaknya akan operasi usus buntu (Apendic),maka aku tinggal sendiri, untuk pertama kali dan itu sangan berat bagiku.Disini keluargaku hidup merantau tidak punya saudara. Aku hidup semampuku dan hari-hari berlalu aku selalu ngumpul dengan teman-teman Bersama guru nari masal dalam acara MTQ tingkat Provinsi, hanya untuk menghalau kesepian.

Beberapa bulan berjalan papa dan mama pulang, walaupun papa belum sembuh benar, setelah dirumah satu bulan mereka harus berangkat haji yang sdh direncanakan beberapa tahun yang lalu, mereka meminta izin dariku, dan papa memesan Budeku untuk menemani aku selama beliau menunaikan ibadah haji.dengan hati yang mantap mama papaku berangkat karena aku sdh ada yang mengasuh. Hari demi hari berlalu,aku merasakan tubuhku kurang sehat, kalua pagi hari selalu mual, muntah dan perutku melilit,hingga membuat aku sering bolos sekolah, tanpa ada yang mengabarin kesekolah.Terkadang dengan sisa tenaga yg ada aku harus kedokter langganan keluargaku yang melewati sekolah, dan untuk sekedar mencari makanan yang bisa menggugah selera. Makanan dirumah sangat berbeda dari biasa sewaktu orang tuaku ada dirumah.

Ternyata bu yona melihatku keluar tetapi tidak sekolah, lalu beliau bertanya dengan budeku kenapa aku tidak sekolah, budeku menjawab entahlah,dia selalu muntah-muntah, lalu bu Yona menyampaikan kesekolah dengan kesimpulan sendiri “ bahwa aku suka minum-minuman keras dan selalu muntah-muntah “, dan ditimpali oleh pak Yoga guru seniku sekaligus teman aku sering ngumpul Bersama, katanya “panteslah sekarang dia tidak pernah ketempat kami ngumpul lagi, karena sudah berteman dengan anak-anak jahat “, entah dari mana kesimpulan itu didapatkan pak Yoga. Walau belum sembuh benar aku kesekolah, karena memang aku hampir tidak pernah izin,sakit,apalagi alfa.kecuali seingatku ada ikut pulang kampung karena nenekku meninggal. Betapa terkejutnya aku dipanggil dan dimarahi habis-habisan dimajelis guru, dengan tuduhan kesalahan yang tidak pernah aku lakukan,tanpa bertanya. Dan kepala sekolah mengatakan tentang papaku yang sakit,dan entah apa lagi yang membuat aku marah dan meluapkan nya pada saat itu,satu hari sebelum papa mamaku pulang dari menunaikan ibadah suci.

Keesokan harinya papa mamaku pulang, dengan hati galau aku pergi menjemput ke pelabuhan yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku,karena kurang fokus aku terjatuh dari motor,dalam keadaan sakit aku meneruskan perjalanan hingga sampai juga tapi terlambat.iringan jamaah haji termasuk papa mamaku sudah berjalan sampai ujung jembatan,padahal aku berharap menjemput dan membimbing papaku turun dari kapal.dan yang sangat menyedihkan lagi begitu papaku sampai dirumah didepan para tamu undangan budeku mengadukan hal yang terjadi pada diriku dengan versinya dan papaku langsung memukul aku didepan para tamu, masih dengan kesalahan yang tidak aku perbuat… padahal sebelum ini papa tidak pernak berkata keras,kasar apa lagi sa mpai memukulku. tapi mamaku satu-satunya orang yang percaya, “bahwa aku anaknya tidak akan berbuat itu”, mama yakin nak ,Itu yang keluar dari mulut mamaku…

Keesokan harinya mamaku kesekolah,untuk memenuhi panggilan kepala sekolah, pulangnya Mamaku membujuk papaku untuk berangkat esok harinya, dengan alasan temani papa sambil jalan-jalan kekota aku disuruh ikut, tapi aku menolak saat itu karena besoknya sekolah, mama membujuk dengan berbagai alasan waktu itu, tetapi sorenya badanku panas tinggi diukur dengan thermometer klinis 39,80C dan aku dilarikan kerumah sakit setelah sholat magrib, menurut pemeriksaan aku terkena Tipes, itu yang menyebabkan aku muntah-muntah, bukan karena minuman keras,karena mamaku meminta dokter memeriksa urine dan darahku yang hasilnya negative, aku dirawat selama 10 hari di Rumah sakit Lapangan dan betdrest selama 5 hari dirumah, tak seorangpun guru dari sekolahku yang datang menbezuk, kisah ini baru aku tau secara utuh setelah kuliah, ternyata aku diskor disekolah,dan mamaku adalah pejuang bagiku…

Pesan moral disini :

“ bagi guru untuk berhati-hati dalam menilai siswa karena nilaimu itu untuk mendidik,Karena guru adalah sang motivator, tapi jika salah dalam menilai justru seorang guru menjadi pembunuh karakter bagi siswamu sendiri”. Bagaimanapun kau tetap guruku, ilmu yang kau ajarkan akan kubawa sampai keJannah.salam untuk guruku dimanapun kau saat ini….By Dra.Hj.Ermaini

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post