Batas Kesabaran
Keesokan harinya, Burung camar kembali mencoba keberuntungannya. Ia kepakan sayapnya sekuat tenaga. Tujuannya hanya satu, mencari makanan untuk anak-anaknya. Cahaya mentari menyambut kedatangannya. Riak kecil lautan, seakan mengucapkan selamat datang.
Burung camar mulai kelelahan, maklum dari kemarin ia belum makan. Matanya yang tajam memandang riak lautan. Ia berharap dapat menemukan ikan yang dapat dimakannya. Usaha tidak pernah mengkianati hasil. Burung camar melihat segerombolan ikan-ikan teri.
“Saatnya, aku makan dulu!”ujarnya dalam hati sambal membidik sasaran dengan paruhnya. Kali ini dua ikan teri, berhasil ia tangkap. Burung camar dengan lahap memakannya.
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar