Mentari pagi bersinar sangat cerah. Dengan malas Reno membuka matanya menelusuri setiap sudut ruangan yang sepi. Dilihatnya meja makan yang kosong membuatnya menghela napas. Ya… dia ingat bahwa istrinya Rani pulang kerumah orang tuanya di luar kota. Sudah tiga hari Rani pergi ke sana karena ada acara keluarga. Sedangkan Reno tidak bisa ikut karna ada pekerjaan penting di kantor yang tidak dapat ditinggalkan.

Reno pun berpikir sejenak apa yang akan di makannya pagi ini. Dia bosan hanya makan nasi uduk tiga hari belakangan ini. Lagi-lagi Reno menghela napas, dia rindu masakan istrinya Rani yang sangat mengerti bagaimana selera suaminya. Akhirnya Reno mendapatkan ide. Dia bisa memasak makanan kesukaannya dengan bertanya dan mendapat arahan dari Rani via telepon. Reno langsung mencari ponselnya di kamar dan menelepon istrinya Rani. Dengan bersemangat dia mengikuti arahan istrinya.

Pertama Reno menyiapkan seluruh bahan masakan yang sudah ada di kulkas. Kemudian dia mulai memasukan bahan-bahan yang sudah disediakan sesuai arahan Rani. Masakan pun sudah hampir matang. Dari seberang telepon Rani mengatakan untuk memberikan salam pada masakan Reno agar lebih sedap. Rani pun buru-buru berpamitan pada suaminya karena sedang sibuk di sana. Reno yang terlihat sedikit bingung melihat kesana kemari. Kemudian dia sedikit mendekatkan wajahnya ke masakan dan berkata dengan lirih *“Assalammualaikum”*