Gerimis mengundang tanda hujan semakin deras mentari lelah sembunyikan sinarnya, entah apa yang membuat basah pipinya, senandung lara mewakili perasaanya denting hujan semakin meredu menyikapi mimiknya yang semakin tampak merenung menjiwai.

Angin itu telah berhembus berlalu dan Takan kembali, yang lalu biarlah berlalu yang datang itu yang harus kita lewati, semerbak doa jangan pernah berhenti kita agungkan agar angin terus berhembus, rasa syukur itu yang harus kita tinggikan jikalau pun do'a masih belum terijabah.

Setiap do'a takan tertukar selagi kita menyimpan rasa bersyukur itu paling legalitas, dua do'a tergolong sama namun Allah memilah yang bersyukur, rasa berteriak ingin bertanya mengapa do'amu belum terijabah, mereka berdo'a tidak pernah bertanya mengapa, sesungguhnya mereka berdo'a dan terus bersyukur .

Tidaklah harus ada manusia yang berdo'a itu meminta dan memanggil mengapa do'aku belum terijabah sesungguhnya dia telah menaggih seakan akan memaksa kehendak dengan penuh emosi dalam hati.

Allah maha mengetahui apa yang dirasakan setiap manusia dua do'a Takan tertukar meski sama berdo'a Allah akan lebih memilih yang bersyukur daripada yang bertanya. Hinggaplah sudah rasa itu terjawab mentari itu kembali tampakan sinarnya air hujan yang membasahinya kini kering dengan mimik yang ceria denting hujan sudah tak terdengar hanya suara teriakan yang begitu menggelegar dengan senyuman rasa bersyukur itu telah tumbuh dalam jiwanya yang damai dan penuh semangat .