dina hervita

Saya guru di Jakarta Selatan. Ingin berpartisipasi di gerakan literasi. Jargon gemar membaca hanya akan menjadi tulisan tanpa makna jika guru tidak berperan akt...

Selengkapnya
Navigasi Web
Wisata Transportasi MRT Jakarta
Transportasi MRT DKI Jakarta

Wisata Transportasi MRT Jakarta

Demi pemenuhan kompetensi dasar muatan lokal mata pelajaran PLBJ (Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta), Kami, penulis dan siswa/i kelas VI SDN Jagakarsa 08 pagi berwisata transportasi Jakarta.

Titik kumpul berada di stasiun commuter line Lenteng Agung Jakarta Selatan. Tepat pukul 10.00 WIB setelah semua kumpul, Kami pun mulai ikut antrian membeli tiket. Siswa/i penulis arahkan untuk sabar dalam antrian dan tertib.

Sebelum sampai di titik kumpul, para siswa bercerita bahwa mereka menggunakan transportasi Jak Lingko dari halte dekat sekolah sampai depan stasiun commuter. Jak Lingko adalah transportasi minibus yang memuat maksimal 12 penumpang. Angkutan ini menghubungkan jalan-jalan kecil di perkampungan untuk mengakses tempat-tempat umum di sekitarnya. Untuk naik angkutan ini kita membayar menggunakan kartu e-money senilai Rp 2.000 jauh ataupun dekat. Tinggal gesek kita bisa sampai ke tujuan dengan selamat. Murah bukan? Yuk naik Jak Lingko untuk mengurangi kemacetan.

Kami memesan tiket menuju stasiun commuter Sudirman Jakarta Pusat untuk mencapai Stasiun MRT Dukuh Atas. Tiket seharga Rp 3.000 dan kartu Rp 10.000 yg dapat ditukar uang kembali di akhir stasiun tujuan benar-benar harga merakyat. Harga tiket disesuaikan berdasarkan jarak tempuh.

Setelah mendapat tiket Kamipun bersiap untuk naik kereta jurusan Tanah Abang. Tak berselang lama, commuter pun datang dan naiklah kami menuju stasiun kereta Sudirman. Penulis senang melihat rona semangat dan ceria siswa/i dalam gesturenya. Menikmati pemandangan kota melalui kaca jendela, berswafoto, bersenda gurau. Tak ada yang memperlihatkan muka bertekuk ataupun melamun. Mereka sedang otw ke pengalaman yang menyenangkan, pikir penulis saat itu.

Sesampai di Stasiun Sudirman, sesuai petunjuk Kami melanjutkan ke stasiun MRT Dukuh Atas yang berada sekitar 100 meter dari lokasi saat kami turun. Berjalan kaki menyusuri taman kota dan pojok baca di tengah taman merupakan pemandangan yang luarbiasa. Penulis membayangkan saat pagi bersama kaum pediastri duduk sejenak, sebelum masuk ke gedung-gedung perkantoran di sekitar area . Menyusuri kembali pinggir Jalan Sudirman menuju MRT, Kami harus melintasi terowongan yang dindingnya terdapat gambar custome aneka warna menambah estetik pemandangan yang kami lalui.

Stasiun MRT Dukuh Atas berada di bawah tanah. Di samping akses Stasiun MRT tersebut, ada berbagau rute Metrotrans dengan tarif Rp 3.500. Jika ingin naik Transjakarta di dalam koridor ataupun layanan bus tingkat gratis, bisa jalan terus ke Halte Tosari, atau naik ke Jalan Sudirman dengan cara menggunakan tangga yang ada di Stasiun Sudirman tanpa tap in.

Kami masuk menggunakan tangga menurun yang cukup dalam, melewati petugas sensor dan akhirnya sampai di loket tiket. Kembali diajarkan mengantri. Gubernur DKI Jakarta, Anie Baswedan, bersama Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi, menyepakati besar tarif MRT Jakarta pada tap di stasiun awal sebesar Rp3.000 dan akan bertambah Rp1.000 per stasiun berikutnya, hingga jarak terjauh totalnya mencapai Rp14.000. Kami memesan tiket one way menuju Stasiun Blok M seharga Rp 7.000.

Masuk ke dalam Stasiun, Kami disuguhkan begitu banyak literasi. Berbagai iklan bernarasi gambar bergerak, simbol-simbol arah, pojok baca dekat Mushola dan toilet dimana semua tampak bersih dan rapi. Ada lift dan tangga jalan untuk mencapai peron. Untuk menjaga kebersihan, kami tidak boleh makan dan minum di dalam areal.

Tempat naik dan turunnya MRT terlihat seperti masuk ke dalam kamar-kamar yang pintunya bisa membuka dan menutup sendiri. Wujud MRT sendiri tidak terlihat utuh. Kami masuk ke salah satu pintu dan ternyata gerbong MRT. Sekilas seperti commuter tetapi dengan jumlah seat yang lebih sedikit, lebih nyaman, dingin dan sangat bersih. Perjalanan terasa sangat cepat. Tidak sampai 10 menit, kami tiba di Stasiun MRT Blok M.

Dengan adanya fasilitas transportasi umum yang semakin berkembang di Indonesia, terutama di Jakarta yang selama ini dikenal sebagai kota termacet di Indonesia. Maka keberadaan MRT diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masayarakat dalam beraktivitas.

Di Jakarta, berbagai moda transportasi umum sekarang ini sudah terintegrasi, mulai dari Bus Transjakarta juga commuter line (KRL/Kereta Rel Listrik), ditambah lagi MRT. Dengan menggunakan transportasi umum, Anda pun bisa menghemat biaya, tenaga, dan waktu, bukan?

Tak lupa, jagalah sarana dan prasaran MRT agar nayaman menggunakan transportasi umum ini. Jaga selalu kebersihan, jangan makan dan minum di area stasiun MRT, serta jangan buang sampah sembarangan, ya!

Kalau kebetulan sedang pegang kantong plastik sampah, simpan di dalam tas terlebih dahulu selama berada di kawasan MRT. Setelah menemukan tempat sampah, barulah dibuang sampah itu. Jadilah masyarakat Indonesia yang cerdas dan berbudaya!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post