Apresiasi Alam arwah ( novel tanpa titik sastra alam)
Di alam arwah tidak ada orang bercakap-cakap kalau tidak betul-betul pembicara ulung, kalau sesama arwah bisa berbicara, pasti mereka berdebat, nati ujung-ujungnya berkelahi, bisa jadi karena tidak dapat berbicara, ya kalau tidak cocok ya Cuma pakai pengertian, atau langlung marah dan saling baku hantam. Di lam arwah juga sama , ada jotosan , malah banyak jotosan, karena disana tidak ada batas hukum polisi. Ya ada juga yang berebut tempat, ada yang berebut harta,ada yang berebut perempuan cantik-cantik, ada yang berebut pangkat, ada yang berebut warisan, umpamanya kalau ia mau berteduh di suatu teras atau rumah kosong , umpama ada orang berteduh di suatu teras , lalu ia di iri orang lalu di usir, ada yang mengalah dan meninggalkan tempat itu diam saja, juga ada kalau ada arwah baru yang mau ikut berteduh dia welcome saja.tetapi kalau yang sudah ada disitu adalah pentolan atau preman arwah, misalnya dalam keadaan hujan dia tidak mau berbagi tempat, ia mengusir bahkan kadang memukul dan menendang. Emperan teras yang dimaksud bukat teras seperti orang hidup, tetapi teras alam arwah, dalam kehidupan arwah, dan bangunan alam arwah,atau rumah dalam alam arwah.
Kemudian saya mencari-cari di alam arwah itu, apakah ada musholla atau masjid? ternyata disana juga ada masjid dan musholla , masjidnya bagus , mushollanya juga bagus. Waktu mau sholat , saya tersesat, ternyata musholla alam ghaih, saya pun masuk disana , sholat disana dan sekedar tiduran disana setelah terjatuh dari sepeda motor di kopeng pada lebaran lalu.disana tidak ada seorangpun , tapi karpetnya hijau bersih , disana tidak ada orang berjamaah , mereka bersembahyang tapi tidak kelihatan yang lainnya, ya keadaannya seperti masjidnya orang hidup beneran , ya mushollanya orang hidup.waktu aku tunbggu samapi maghrib, saya ikut sholat berjamaah, sholat ikut mereka , ternyata disini sama saja dengan sholatnya orang hidup, mereka hanya berlomba-lomba sholat, isinya seperti biar dihormati sesama alam arwah saja, tidak karena allah. Saya juga melihat mereka sholat 5 waktu berjamaah disitu, mereka bergurau, tertawa-tawa , saling mengejek dengan yang lain, saling menipu, saling mengorbankan, saling menjegal , saling menjelekkan dan saling kentut yang baunya nggak ketulungan ,makannya jengkol barangkali nggak, atau mereka makannya apa? Aku juga akhirnya ikut kentut karena nggak kuat ngempet, tetapi bau wangi seperti mimyak kasturi, kentutku berbeda dengan mereka. Kentut mereka lebih berbau anyir-busuk seperti bangkai, karena makanan mereka dari barang haram barangkali , atau hasil korupsi, atau maling. Setelah aku perhatikan dengan seksama , ternyata disana ada arwah-arwah bejajil, jim ,ifrit, demit, setan, iblis, banaspati, gendoruo , wewe gombel, sundel bolong, semua ikut sholat berjamaah , pake rukuh rapi , berdandang cantik dan ganteng layaknya mau sholat Id. Beberapa arwah kelihatan mau sholat karena di suruh malaikatnya saja , atau karena”pekewuh” kalau tidak mau ikut sholat nanti di ingkel-ingkel malaikat yang bernama Jalil. Di godog di air panas dan di sunduki atau di sujeni dari anus sampai kepala seperti babi guling oleh malaikat yang bernama subhan. Dan di masukkan api yang menyala oleh malaikat Malik .ada yang sholat kepalanya njungkir balik, ada yang pake bathuk, ada yang sembahyang tapi tidak ada suaranya, jadi hanya jengkang –jengking saja, kepayahan dari tengah malam sampai fajar berharap dapat mukjizat , dapat rejeki , pekerjaan , pangkat dan seluruh kebutuhan hidupnya hanya dengan sholat, ada yang lamcing , begitu salam langsung plencing, tidak pake do’a-do’anan karena tidak sempat berdo’a, ada yang suka sholat sendiri-sendiri. Ada yang suka sholat berjamaah, yang sholat sendiri karena tidak percaya pada kepandaian , kefasihan, ketuaan , kesaktian, kekuasaan Imamnya, karena imamnya sering lupa rekaat sholat dan bacan sholat, akhirnya ia suka sholat sendiri, setelah sholat baru keluar lagi.
Lah sama sekali beda 180 derajat dengan masjidnya orang hidup, karena orang hidup itu kebutuhannya banyak , lalu para imam menggunakan kekuasaannya atas masjid dan pesantrennya untuk mencari amalan yang menghasilkan duit, pura-pura cari sumbangan untuk penghidupan dan kekayaan mereka, ada juga yang mencuri isi kothak amal mesjid untuk piara kambing atau sapi mereka , atau berdagang, membuat acara-acara proposal atas nama masjid, karena ia seorang pengurus masjid ,tetapi hasilnya dipakai pribadi , menghidupi dirinya dan keluarganya.seperi yang dilakukan keluarga Sritomo itu.
Pas saya masuk ikut sholat, malah saya bingung sekali, lafal azan, iqomah, dan lafatz sholatnya jauh sekali berbeda dengan yang diajarkan kepada saya waktu MI,sampai di IAIN, aku heran yang belajar agama yahono yahene malah dianggap tidak bisa apa-apa, termasuk baca qur’an dan khutbah , tetapi mereka yang grathul-grathul baca qur’an, ora karuan makhraj dan tajwidnya , sudah berani memperebutkan jabatan imam di alam arwah, aku jadi kudu edan dewe. Karena shofnya terlalu rapat berbeda dengan shof waktu di dunia, aku sempat jeblogan waktu sujud, kamu menghadap ke barat ia mengahadap ke timur.
Lha di mesjidnya orang hidup, kok ada penjaga ghaibnya, saya malah heran , lebih galak dari orang hidup itu sendiri, puntinya di pasah halus diberi ghendhel bagus-bagus dan di beri kaca bertuliskan allah dan muhammad. Waktu aku tiduran diemperan pendapa masjid itu aku diseret keluar dan di usir, katanya sudah siang , masjid tidak boleh dipakai tidur-tiduran , karena dianggapnya aku orang gila, karena bajuku lusuh, tidak boleh sholat bersama orang waras yang necis-necis, tidak boleh tidur-tiduran ditempat ini entar ngorok dan ngiler, najis . dilarang berbicara diwaktu khotbah, kecuali keluarga masjid itu sendiri . Pada waktu membesarkan volume ampli. Ini bukan tempat mandi umum, ini bukan tempat tidur kere njembel, ”begitu ujar penjaga masjid yang bernama mastur itu”. Ini bukan peristirahatan. Akhirnya karena tidak punya tempat berteduh aku terpaksa tidur di beNGgekan,tempat terkotor di alam arwah,temapt pecandu berkumpul karena di masjid-masjid biasanya tidak ada wc dan kamar mandinya, orang sholat mesti ngempet ngising dan pipis , tapi di pasar-pasar , terminal , dan kompleks ada banyak tempat seperti itu., juga kadang-kadang tidur di emperan toko , di rondan , balai desa dan dipasar ketika hari sudah siang.dan pedagang sudah pulang ke rumah mereka.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar