Didik Hendriyono, S.Pd

Didik Hendriyono, lahir di Surabaya , 25 Juni 1973. Anak kedua dari empat bersaudara buah cinta kasih pasangan Sunyoto dan Sri Lestari ini, sejak tahun 1997 hij...

Selengkapnya
Navigasi Web
Yang tidak bisa Mati, angkat tangan???

Yang tidak bisa Mati, angkat tangan???

Perang Tanpa Pasukan: Cambuk Diri Menggapai Ridho Illahi Saat Kematian Datang, Adakah yang Kita Bawa Selain Selembar Kain Kafan...??? Saudaraku, besok pagi mari kita pergi ke pasar. Bukan untuk membeli makanan, pakaian, apalagi perhiasan. Tujuan kita hanya satu, yakni membeli selembar kain kafan. Sesampai di rumah, simpanlah di tempat yang mudah kita pandang, agar kita selalu ingat bahwa kematian pasti akan datang. Camkan Firman Allah yang tertuang dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 57, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. 'Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun'. Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali). Masihkah kita mengingkari akan datangnya kematian? Di mana pun kita berada, ke mana pun kita bersembunyi, kematian dipastikan akan menghampiri kita. Bukankah Allah SWT dengan tegas menyatakan, " Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh". (QS. An-Nisa: 78). Saudaraku, ingatlah! Siap atau tidak siap, mau ataupun tidak mau, malaikat maut pasti menjemput kita. Seseorang yang tidak takut menghadapi kematian adalah orang yang telah mempersiapkan diri menghadapi maut. Mereka istiqomah memperbanyak amal ibadah agar kelak bisa menghadap Allah dengan penuh senyuman. Sebaliknya, bagi orang yang takut mati, mereka seakan berusaha lari dari kematian. Bahkan, saking takutnya, mereka berupaya keras membebaskan pikirannya dari bayang-bayang maut yang pasti akan merenggutnya. Saudaraku, sadarilah! Kematian sesungguhnya tidak perlu kita takuti, karena takut ataupun tidak, malaikat Izrail atas perintah Allah akan tetap mencabut ruh yang bersemayam dalam jasad kita. Bila Izrail datang memanggil/ Jasad terbujur di pembaringan/ Seluruh tubuh akan menggigil/ Sekujur badan nan kedinginan...!!! Mari kita bayangkan betapa sakitnya sakaratul maut ketika ajal menjemput. Lalu kita pun dimasukkan ke dalam liang lahat yang gelap pekat dan harus berhadapan dengan siksa kubur. Belum lagi ulat, cacing, dan serangga begitu bringas menggerogoti tubuh kita hingga binasa. Saudaraku, masihkah kita terperdaya oleh kelezatan dunia yang fana? Saat kematian membawa kita ke kubur, adakah kenikmatan dunia yang bisa kita bawa? Tak ada lagi rumah yang megah, mobil mewah, harta berlimpah, pakaian yang indah, kedudukan yang terhormat, bahkan anak istri yang kita cintai! Semuanya musnah tak berbekas. Kita hanya tinggal seorang diri di dalam tanah kuburan dengan hanya dibungkus selembar kain kafan penutup badan. "Segala sesuatu pasti akan binasa kecuali Allah. Bagi-Nya segala penentuan, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan". (QS. Al-Qashash: 88) Saudaraku, apakah selembar kain kafan belum cukup meluluhkan hati kita untuk senantiasa mengingat akan kematian yang bisa datang kapan saja tanpa kita duga? Masihkah kita bisa tertawa dan berfoya-foya di dunia ini ketika kematian merenggut satu persatu orang yang kita cintai? Tidakkah hati kita bergetar dengan tangis pilu bersimbah air mata ketika tiba-tiba maut menjemput di saat kita belum sempat bertaubat? Tunggu apa lagi, kematian adalah misteri Illahi, hanya Allah yang tahu kapan kita harus meninggalkan dunia ini...!!! Meninggalkan semua yang kita miliki...!!! Meninggalkan semua yang kita cintai untuk kembali menghadap Robbil Izzati..!!! Jangan tunda-tunda lagi, menangislah Saudaraku..!!! Berterima kasihlah pada Allah Tuhan kita yang masih berkenan menitipkan ruh di dalam jasad kita. Jangan lagi sia-siakan setiap hembusan nafas dari perjalanan umur kita hingga hembusan nafas yang terakhir. Tak ada jalan lain, agar tidak hanya selembar kain kafan yang menemani kita, mari kita selamatkan diri kita dari siksa kubur dan siksa neraka dengan semakin mendekatkan diri pada Illahi Robbi. Bertaubatlah dan teruslah mencari bekal amal sholih sebanyak-banyaknya untuk kehidupan kita yang sesungguhnya di negeri akhirat selamanya. Semoga Allah menerima taubat dan amal ibadah kita, sehingga kita dimasukkan ke dalam surga-Nya yang bergelimang bahagia. Aamiin Ya Robbal Alaamiin....!!! Didik Hendri Telisik Hati Pondok Literasi Bumi Wali Gresik
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post