Oleh: Dicky Try Gusrian, M.Pd

Design Thinking dalam proses pembelajaran merupakan pola pikir dan pendekatan yang dapat di kolaborasikan dalam proses pemecahan permasalahan. Dalam praktiknya, proses desain merupakan proses terstruktur untuk mengidentifikasi tantangan, mengumpulkan informasi, menghasilkan solusi potensial, menyempurnakan ide, dan menguji solusi yang dapat diperoleh dari user (peserta didik). Desain Berpikir dapat diterapkan secara fleksibel kepada peserta didik dan semua mata pelajaran melalui pembuatan sebuah proyek pembelajaran yang dapat didesain oleh guru sehingga akan melahirkan proses pembelajaran yang inovatif.

Pada proses penerapannya Design Thinking dapat di kaitkan dengan penerapan pada implementasi model pembelajaran kurikulum merdeka di setiap jenjang. Penerapan yang sudah diterapkan pada Sekolah Islam Al Ikhlas dilakukan pada jenjang SMP, guru menyusun dan mengkaitkan hasil dari penyusunan Design Thinking pada modul ajar pembelajaran. Skema yang dapat di terapkan untuk menginternalisasikan hasil Design Thinking dengan modul ajar pada kurikulum merdeka (Terdapat pada gambar 1.1). Penerapan model tersebut dapat bermanfaat untuk mendukung inovasi dalam proses pembelajaran di sekolah, adapun manfaat yang diperoleh, meningkatnya pengembangan kreativitas peserta didik dan guru, menantang peserta didik dan guru untuk menerapkan berbagai bentuk pengetahuan termasuk keterampilan. Dan yang tidak kalah penting dapat mengakomodir kebutuhuhan berdasarkan sudut pandang user (peserta didik) serta menciptakan inovasi baru yang berkelanjutan. Gambaran tersebut dapat terlihat pada konsep gambar 1.2.

Pendidikan saat ini memiliki tantangan yang unik untuk mengajar dan membimbing generasi alfa yang akan datang, dimana mereka akan menjalani profesi-profesi baru yang saat ini belum ada, namun proses design thinking akan membantu pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan profesi dimasa yang akan datang.