Dian Rahmawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MELAHIRKAN PARA JUARA

MELAHIRKAN PARA JUARA

Tulisan ini terinspirasi ketika mendampingi dua siswa yang mengikuti Pemilihan Duta Bahasa Pelajar 2017 tingkat provinsi Jawa Barat. Acara yang dibuka oleh Mendiknas Prof.Muhadjir Effendi ini banyak menyisakan catatan-catatan penting dan bermakna. Catatan-catatan itupun menghiasi diskusi saya dengan dua siswa tersebut di perjalanan pulang kami.

Pertama, Beliau mengatakan bahwa 400 peserta yang mengikuti seleksi ini adalah juaranya. Ya mereka adalah juaranya. Bagaimana tidak disebut sang juara, ketika mereka sudah berani mencoba untuk mengikuti seleksi ini. Mereka adalah sang juara yang karena rasa percaya dirinya berani bersaing dengan 750 peserta lainnya untuk bisa lolos ke 400 besar.

Yang kedua, ada yang menggelitik yang disampaikan Beliau , bahwa saatnya untuk tidak terlalu “mengkompetisikan” anak-anak kita dalam berbagai event lomba. Yang dibutuhkan mereka saat ini adalah kegiatan yang banyak menantang siswa kita untuk berkolaborasi. Sudah saatnya siswa dikondisikan pada moment-moment yang mereka bisa berkolaborasi satu sama lainya.

Yang berikutnya adalah pesan khusus Pak menteri tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa untuk bisa benar-benar menjadi juara di abad 21 ini. Ada lima kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa-siswa kita. Berpikir kritis adalah kompetensi pertama yang harus dimiliki mereka. Kenapa? Karena sejatinya hidup selalu dikelilingi masalah, maka orang yang berpikir kritis akan mampu mencari solusi untuk setiap masalah kecil maupun besar. Berfikir kritis akan menggiring pada kompetensi berikutnya yaitu kreativitas. Kompetensi ini akan membuat siswa menciptakan sesuatu idea atau temuan yang unik dan baru. Yang tidak kalah pentingnya adalah kompetensi komunikasi. Kompetensi ini mutlak diperlukan karena menjadi modal tidak hanya bernegoisasi tapi juga alat untuk mewujudkan kompetensi yang lainya. Yang keempat adalah kompetensi berkolaborasi. Kemampuan berkolaborasi menjadi tuntutan untuk bisa bekerja dalam sebuah tim. Saatnya siswa kita ada dalam sebuah superteam bukan menjadi superman. Yang terakhir yang ditekankan oleh Bapak menteri adalah Networking, yaitu kemampuan membangun jaringan. Kompetensi ini diperlukan sebagai akses untuk bisa berada dalam berbagai komunitas.

Apa yang disampaikan oleh Pak Muhadjir tersebut bermakna bahwa sang juara tidak hanya dicetak dari sebuah kompetisi, tapi mereka harus dilahirkan. Proses melahirkan sang juara dilakukan dengan membekali mereka dengan lima kompetensi tadi. Ciptakan suasana yang menantang mereka berfikir kritis, rangsang mereka untuk kreatif, asah kemampuan komunikasi mereka, siapkan moment-moment untuk berkolaborasi dan latih mereka dalam membangun jaringan. Semoga kita bisa menjadi bagian yang melahirkan sang juara.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

tulisannya cetar membahana, keren bangeeet.

14 Mar
Balas

Welcome to gurusiana, Neng. Itu ft profilnya diisi say, yg syantik tea geuning. Hehehe .....

14 Mar
Balas



search

New Post