Dian Rahmawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
INI BUKAN MIMPI KAN BU?

INI BUKAN MIMPI KAN BU?

“Ini seperti mimpi Bu ” , kata Della . “ Memang kenapa Del? ”, jawabku. “Sampai detik ini pun saya masih tidak percaya kalau saya yang akan menerima penghargaan ini Bu,” jawabnya. “Ibu sendiri bagaimana?” , berbalik dia bertanya kepadaku. “Sama sayang, Ibu bahkan tidak pernah membayangkan apa yang akan kita dapatkan hari ini,” jawabku. “ Semuanya masih terasa mimpi. Ini benar-benar anugrah untuk kamu, saya dan sekolah kita, “ kataku. “Kita harus bersyukur mendapatkan kesempatan yang luar biasa dan ini menjadi impian semua orang,” kataku di akhir obrolanku dengan Dela.

Obrolan di atas kami lakukan di perjalanan menuju gedung sate. Pada hari itu, kami mendapat undangan untuk menerima penghargaan dari West Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC) dan Premier Reading Challenge (PRC) . Penghargaan itu diberikan kepada salah seorang siswa saya, Dela, yang telah menyelesaikan tantangan membacanya selama 10 bulan. Selain itu dia berhasil menjadi kontributor pertama untuk naskah 1000 kata yang akan dijadikan buku oleh pihak WJLRC. Tentu saja penghargaan ini mengejutkan saya dan dan Dela. Yang lebih mengejutkan lagi ketika diberi tahu bahwa penghargaan tersebut akan langsung diberikan oleh Gubernur Jabar dan salah seorang menteri dari Australia. Jujur, kami tidak pernah membayangkan semua ini. Apalagi mendapatkan penghargaan yang bertaraf internasional dan dihadiri olen banyak pejabat penting. Buat kami ini benar-benar anugrah Alloh atas perjuangan yang kami lakukan selama sepuluh bulan.

Adalah Sri Dela Agistin yang kita biasa panggil Dela penerima penghargaan itu. Dela memang lain dari yang lain terutama dalam urusan membaca. Saya sering menemukannya membaca buku di saat teman-teman yang lainnya bermain gadget. Dia juga tidak banyak bicara. Tapi kalau sudah diskusi tentang buku yang dibacanya dia susah berhenti. Dia akan senang sekali kalau diminta menceritakan buku yang dibacanya. Tidak salah rasanya saya mengikutsertakannya dalam tantangan membaca WJLRC. Setiap saya meminta laporan review buku yang dibacanya di akhir bulan, dia lah yang selalu pertama menyerahkannya. Dan jumlah buku yang dibacanya pun selalu lebih dibandingkan siswa lainnya. Hasil reviewnya juga selalu menarik untuk dibaca tidak hanya oleh saya sebagai pembimbngnya tapi juga teman-temanya.

Ada yang manarik dari sosok Dela ini. Dela tinggal di sebuah kampung yang jauh dari keramaian dan tidak terjangkau jaringan internet. Akses yang terbatas untuk mendapatkan informasi cepat tidak membuatnya kehilangan akivitas dan kreativitas. Kesehariannya di luar sekolah dia habiskan untuk membaca buku dan menulis. Ketika saya tanya dari mana dia selalu mendapatkan buku-buku baru. Dia mengatakan kalau dia selalu memesan buku-buku tersebut kepada kakaknya yang bekerja di Jakarta. Hobinya membaca dan menulis tidak terbendung. Semua reviewnya ditulis dalam berbagai teknik. Begitu juga ketika WJLRC meminta setiap peserta menulis naskah 1000 kata untuk dijadikan kompilasi sebuah buku, Dela menyelesaikannya dengan cepat. Bahkan menjadi kontributor pertama

Setibanya di gedung sate, Dela masih bertanya pada saya. “Benar kan Bu Saya yang akan mendapatkan perhargaan itu?”. Dia masih terlihat tidak percaya dengan apa yang akan diterimanya. Saya yakinkan dia bahwa kita sudah berada di tempat ini, tempat yang akan menjadi saksi dari semua hasil perjuangannya selama sepuluh bulan. Hasil yang ditanamnya ditengah kesibukannya berjibaku dengan setumpuk tugas-tugas berat lainnya.Hasil dari ikhitiarnya sudah di di depan mata. Jawaban dari do’a- do’anya sudah digengagmannya. Saya antarkan Dela sampai ke depan aula dimana namanya akan dipanggil untuk mendapatkan dua medali. Medali yang selama ini menjadi impiannya. Saya intip dia untuk memastikan dia mendapatkan tempat duduk. Terlihat dia duduk di antara orang – orang penting dari dua negara. Ada kebanggaan dalam hati saya menyaksikan ini semua. Terdengar namanya dipanggil untuk mendapatkan pengalungan medali dari Gubernur Jawa Barat dan Menteri Perdagangan dan Industri Australia Selatan. Air mata saya meleleh melihatnya berjalan ke depan dan berdiri tegak untuk mendapatkan penghargaan. Dengan terseyum Dela menerima penghargaan tersebut. Setiap kali saya melihat seyumnya ketika berkali-kali berfoto, semakin deras air mata saya meleleh. Selamat Nak, kamu layak mendapatkan semuanya. Bukankah kamu yang selalu bilang kalau hasil tidak pernah mengkhanati proses. Hari ini kamu membuktikan semuanya. Saya peluk dia dan saya bisikkan , “ Ini bukan mimpimu lagi Sri Dela Agistin, kamulah sang juara itu”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeeen sista, selalu menginspirasi.

13 Apr
Balas

Sama dirimu juga selalu menjadi inspirasiku

13 Apr
Balas

Mengharukan. Salam buat Dela ya b. Dian. Sampaikan rasa bangga saya padanya

13 Apr
Balas

Bu Dian

13 Apr
Balas

Bu Dian kereeen . (Yang diatas dikasih jempol tapi ga nampak

13 Apr
Balas

Gaya penulisan nya keren Dikirain kutipan cerpen?

13 Apr
Balas



search

New Post