Dianna Ummijathie, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Madrasah Aman Siswa Senang Orang Tua Tenang

Madrasah Aman Siswa Senang Orang Tua Tenang

                  Oleh: Dianna Ummijathie

 .

            Fenomena bullying marak terjadi di rumah, sekolah, masyarakat dan di dunia maya. Pelakunya dari berbagai kalangan mulai dewasa, remaja, dan anak-anak usia sekolah dasar. Salah satu tujuannya adalah untuk meremehkan, merendahkan, menyakiti, bahkan mempermalukan korban di depan teman-temannya bahkan di depan umum.

Bullying bisa terjadi akibat kurangnya hubungan baik antara orang tua dan anak, mendapat perlakuan kasar dari saudara kandung, dan rasa kurang percaya diri pada anak. Selain itu, merasa diri paling pintar di antara teman-temannya sehingga merendahkan dan meremehkan teman lainnya.

Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan merupakan salah satu upaya mencegah bullying. Seperti di madrasah tempat saya mengajar, setiap pagi tiga puluh menit sebelum masuk jam pelajaran, dilaksanakan salat duha berjamaah. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai religius.

Usai salat duha, kepala madrasah memberi kuliah tujuh menit (kultum) dan selalu mengingatkan siswa untuk menanamkan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya tidak memilih-milih teman dalam pergaulan, saling menghormati dan menghargai sesama teman, dan membantu jika ada teman yang kesusahan. Dengan demikian siswa akan merasa aman di madrasah. Siswa juga diberi pemahaman mengenai bullying terutama akibat yang akan ditimbulkan yaitu berupa trauma hingga dewasa.

Selaku guru kelas, pencegahan bullying dilakukan dengan memberi kesempatan kepada semua siswa untuk unjuk kebolehan di depan kelas, 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Siswa diberi kebebasan berekspresi, seperti membaca puisi, menyanyi, dan mendongeng. Ketika salah satu siswa membacakan puisi, siswa yang lain memerhatikan dan memberi semangat dengan bertepuk tangan. Guru mengajak siswa untuk menghargai setiap usaha yang dilakukan siswa lainnya. Aktivitas tersebut selain menyenangkan karena siswa dapat menyalurkan hobinya, juga nyaman menikmati kegiatan belajar.

Tindak lanjut dari kegiatan tersebut, diadakan lomba menyanyi dan baca puisi antar siswa di kelas. Di sinilah akan tercipta kerukunan dan kebersamaan satu sama lain sehingga siswa terhindar dari perilaku bullying. Dari kegiatan tersebut akan ditemukan siswa yang memiliki prestasi diluar akademik yang bisa diikutkan lomba di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

Melibatkan seluruh siswa dalam kegiatan gotong royong seperti membersihkan dan menata ruang perpustakaan, serta ruang kelas dapat menjalin komunikasi yang baik antar sesama teman dan siswa dengan guru. Dengan demikian akan tercipta suasana yang harmonis, jauh dari pertengkaran.

Perpustakaan madrasah adalah tempat yang nyaman bagi siswa untuk menghabiskan waktu istirahat. Mengunjungi perpustakaan pada saat jam istirahat merupakan salah satu kegiatan yang dapat mencegah terjadinya perilaku bullying. Siswa dapat bekerjasama dan berbagi cerita dari buku yang dibaca kepada teman lainnya. Selain itu, dengan membaca dapat memperkaya ilmu pengetahuan, wawasan, mengembangkan minat dan kebiasaan berliterasi, serta mencari berbagai referensi ketika mendapat tugas dari guru.

Orang tua juga memegang peranan sangat penting bagi perkembangan anak. Bahwa apa yang dilakukan orang tua dapat memengaruhi perilaku anak. Jika anak sering dibentak-bentak ketika melakukan kesalahan, apalagi direndahkan dan diejek di depan teman-temannya, dikhawatirkan anak akan melakukan hal yang sama yaitu mengejek dan merendahkan teman sebayanya. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud balas dendam terhadap perilaku orang tua.

Sebaliknya, jika orang tua menunjukkan sikap sosial, mengasihi, menyayangi, dan tidak berkata-kata kasar, anak akan melakukan hal yang sama kepada teman-temannya sehingga bullying dapat terhindarkan. Sebab, anak akan mudah meniru perilaku dan perkataan orang tua. Maka upaya yang dilakukan adalah sosialisasi kepada orang tua siswa pada saat penerimaan rapor tentang pencegahan tindak kekerasan baik verbal maupun nonverbal di lingkungan madrasah maupun masyarakat.

 Diperlukan kerja sama yang baik antara seluruh warga madrasah, orang tua, dan lingkungan sekitar dalam upaya pencegahan perilaku bullying. Dengan menciptakan lingkungan madrasah yang aman, nyaman, dan menyenangkan, orang tua tidak khawatir menyekolahkan putra-putrinya di madrasah. Siswa senang orang tua tenang.

Bondowoso, 15 Agustus 2022.

 

 

Profil Penulis

 

Dianna Ummijathie, S.Pd., lahir di Banyuwangi, 20 April 1969. Guru MI Nurul Hasan Kejawan, Grujugan, Bondowoso. Kegemaran menulis baru ditekuninya sejak bergabung Mediaguru. Menulis dua buku tunggal berjudul Anakku Melatih Kesabaranku (2020), Spektrum Sunyi (Kumpulan Puisi Suara Hati) terbit 2021, dan 50 buku antologi. Delapan kali memenangkan lomba menulis buku antologi MediaGuru. Beberapa artikelnya telah dimuat di Majalah Literasi Indonesia, Majalah Elipsis, dan Majalah MPA Kanwil. Kemenag. Jawa Timur. Ia salah satu pendiri komunitas menulis Griya Literasi Bondowoso (GLB).

Ia bisa dihubungi di [email protected]

WA: 081331961232

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post