Kopdar No Baper, Merajut Saudara Menimba Ilmu
Oleh: Dianna Ummijathie, S.Pd.
.
Untuk pertama kalinya penulis No Baper (Noelis Bareng Pemred) Bondowoso yang berjumlah 17 orang mengadakan kopdar pada 21-22 Mei 2022. Acara tersebut dihelat dengan tujuan menjalin silaturrahmi, mempererat tali persaudaraan, dan menimba ilmu. Hadir pula Pemred. Mediaguru Eko Prasetyo, S.S. dan Instruktur Nasional MGI Andi Muhammad Yasin.
Hari pertama acara diisi dengan hibah buku dari Eko Prasetyo untuk DWP SMAN 3 Bondowoso bertempat di aula gedung tersebut, dimulai pukul 11.00 sampai 14.00 WIB. Dilanjutkan dengan Journalist on The Sport di dua tempat yaitu Stasiun Kereta Api yang saat ini telah berubah fungsi menjadi museum, dan Monumen Gerbong Maut bertempat di selatan alun-alun Bondowoso. Pada kesempatan itu, Eko Prasetyo berbagi ilmu tentang foto jurnalistik yaitu teknik pengambilan gambar menggunakan kamera ponsel, pengaturan titik fokus dan presisi. Selain itu, peserta dibekali pula cara menulis berita jurnalistik. Sebuah tulisan harus mengendepankan unsur 5W1H yang juga dikenal dengan sebutan interrogative word yaitu:
1. What = Apa yang terjadi, peristiwa apa, acara apa, kejadian apa?
2. Where = Di mana hal itu terjadi, lokasi, tempat, TKP di mana?
3. When = Kapan peristiwa itu terjadi, waktu kejadian, hari, tanggal, dan jam.
4. Who = Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, siapa pelakunya, korbannya, saksinya, dan siapa yang melakukan?
5. Why = Kenapa hal itu terjadi, latar belakang, tujuan, penyebab, dan pemicunya.
6. How = Bagaimana peristiwa itu terjadi, proses, detail kejadian, kronologis, suasana acara.
Selanjutnya, para peserta diberi tugas mengambil gambar stasiun sesuai ilmu yang telah diberikan, membuat tulisan jurnalistik dengan objek stasiun, dan esai tentang pengalaman kopdar No Baper Bondowoso. Semua tugas dikirim ke Whatsapp grup untuk dikoreksi dan dinilai.
Hari kedua, bertempat di aula KMI lantai 2 PP Al-Islah Dadapan Grujugan Bondowoso, dilaksanakan sharing ilmu kepenulisan yang mengusung tema Menulis Bersama Sukses Bersama dengan narasumber Eko Prasetyo, S.S dan Andi Muhammad Yasin. Selaku pembawa acara Surya Dwi Sukarman, S.Pd., guru SMAN 3 Bondowoso dan moderator Febry Suprapto, M.Pd.I., Instruktur Nasional MGI. Acara dimulai pukul 08.00-12.00 WIB dan dihadiri kurang lebih 25 peserta yang sebagian besar penulis No Baper.
Narasumber pertama, Andi Muhammad Yasin menyampaikan materi tentang Menciptakan Momentum dalam Menulis. Menurut Yasin, jangan pernah kehilangan momentum. Setelah seseorang berhenti melakukan sesuatu, butuh tenaga ekstra untuk memulainya lagi. Diperlukan momentum dengan bergerak. Makin cepat gerakan, momentumnya makin besar. Menulis juga sama. Untuk memulai lagi setelah vakum, perlu momentum. Awali dengan gerakan kecil, misalnya membaca dan menulis ringan. Makin lama, intensitas kecepatannya ditingkatkan.
Lebih lanjut Yasin mengatakan bahwa momentum bisa mempercepat proses. Kita harus dapat memanfaatkan momentum. Begitu datang ide, langsung eksekusi. Jangan ditunda. Biasakan bekerja cepat begitu ada momentum. Lalu, bagaimana cara menciptakan momentum?
1. Tingkatkan kapasitas diri. terus asah diri dan berusaha konsisten di bidangnya sampai benar-benar kita memiliki keterampilan terbaik. Tetaplah merasa lapar, tetaplah merasa bodoh, jangan pernah merasa lebih hebat dari orang lain.
2. Bangun personal branding. Seseorang mudah dikenali sebagai apa? Biasanya dilihat dari konten yang dibagikannya.
3. Memanfaatkan daya ungkit (leverage). Lakukan pendekatan pada orang berpengaruh. Dukungan mereka bisa mengangkat pencapaian kita lebih baik.
Guru merupakan profesi paling dekat dengan literasi. Untuk itu, guru diharapkan dapat menulis buku-buku dengan konten edukasi, baik tunggal maupun antologi. Ada dua alasan mengapa menulis buku antologi yaitu:
1. Alasan Strategis:
- Menambah dan memperkaya wawasan sudut pandang suatu tema.
- Mendapat pengalaman beragam yang bisa jadi inspirasi dari berbagai kalangan. Inspirasinya bersifat riil dan langsung karena dialami dalam kehidupan nyata.
- Pembaca akan terinspirasi dan dapat motivasi yang kuat.
- Mengumpulkan kepakaran dan disiplin ilmu dari berbagai bidang. Dari suatu kejadian bisa dibahas dari berbagai sisi. Antologi jenis ini disebut juga sebagai buku-buku antologi ilmiah murni.
2. Alasan Praktis:
- Agar mendapatkan tulisan yang punya cita rasa yang bercorak dan beragam.
- Bisa dapat “view” lintas generasi.
- Dari segi waktu lebih cepat dalam proses penulisan dan pengumpulan bahannya karena ditulis keroyokan.
- Ada semangat kebersamaan. Jika sendiri ada saja problem yang bikin mandeg menulis. Tapi jika bersama ketika kita hilang mood, masalah macam-macam kita dapat support dan motivasi semangat sesame penulis antologi.
- Dari sisi promosi dan pemasaran buku antologinya akan lebih efektif, karena masing-masing kontributor turut berpartisipasi karena rasa memiliki dan tanggungjawab.
Terakhir, Yasin membacakan sebuah kalimat motivasi, “Selalu merasa hijau. Itu akan
membuka ruang untuk terus berkembang. Jangan pernah merasa diri sudah matang. Sebab fase setelah itu, busuk” (Mohammad Ihsan, Founder & CEO MediaGuru).
Narasumber kedua, Eko Prasetyo mengawali dengan kalimat motivasi “Yang terucap akan hilang, yang tertulis akan abadi”. Pada kesempatan tersebut, Eko membedah tulisan Khatijah, S.Pd., seorang novelis, berjudul “Jelajah Literasi”. Menurutnya, judul sebuah berita idealnya cukup dua kata. Penggunaan kata pada setiap kalimat harus singkat, jelas, padat, dan tidak terdapat pengulangan dalam satu paragraf. “Hidup hanya sekali, maka jangan lelah berbagi” (Eko Prasetyo, Pemred. MediaGuru).
Seluruh peserta yang hadir sangat antusias mengikuti acara hingga selesai. Ilmu yang diberikan para narasumber sangat bermanfaat, seperti yang dituturkan salah satu peserta, Ria Fella, S.Pd., “Saya sangat beruntung bisa bertemu dengan para narasumber hebat. Banyak ilmu yang saya peroleh hari ini. Semoga akan ada acara serupa pada kesempatan yang akan datang,” kata Ria.
.
Bondowoso, 24 Mei 2022.













Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Trimakasih ulasannya yang keren dan penuh manfaat. Semoga saya bisa mempraktekkannya, walau tak ikut ke Musium Kereta Api.