LELAKON WAYANG, MUNG MAMPIR NGOMBE
PESAN SANGGALURI 2. Kuncaraning bangsa gumantung ana kaluhuring budaya. Budaya mencerminkan identitas dan jati diri bangsa. Wayang, menjadi salah satu sumber budaya khas lokal Indonesia. Kini kebudayaan ini sering diabaikan oleh generasi muda. Kesan kuno dan jadul menjadi label budaya pewayangan. Penggunaan bahasa daerah menjadi kendala sulitnya memahami alur cerita pewayangan. Namun, hakekatnya pertunjukan wayang mengandung aspek historis, filosofis dan sosiologis. Hakekatnya kehidupan manusia bagaikan pertunjukan wayang. Lelakon yang dijalani menjadi gambaran kehidupan pribadi setiap manusia. Sebuah kepastian adanya pilihan perilaku baik dan buruk dalam setiap episode hidup. Sifat lembah manah, jiwa kesatria dan semangat pantang menyerah sebagai contoh nilai-nilai luhur yang patut diterapkan dalam kehidupan nyata. Sifat tamak, jahat, angkara murka mewarnai gambaran perilaku antagonis dalam kehidupan. "Urip mung kadar mampir ngombe". Hanya sekejap. Gemerlap kehidupan duniawi seakan menjadi barang antik yang banyak diburu dan dituju. Namun semua itu hanya fatamorgana yang semu. Persiapkan bekal yang tebal demi kehidupan yang kekal.
Purbalingga, 25 September 2017
#save_pesan_sanggaluri
#salam literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wayang miniatur hidup. Digelar sebagai pembelajar. Media kala itu hingga kini. Khasanah budaya luhur. Salam...
betul sekali bapak wiyono. #terima kasih, salam...