♡ Menulisku 145

Pukul 02.00 dini hari. Aku terbangun. Perutku terasa lapar .. aku memang langsung tertidur tadi tanpa sempat makan malam. Kepalaku terasa pusing seharian.

Padahal sudah kubawa pergi ke sekolah dan sing a song di rumah seorang musikus handal.

Pokoknya ada deh namanya. 🤭

⚘⚘⚘

Makan apa kira-kira enaknya. Tukang nasi uduk pasti belum berjualan dini hari begini. Kalau dulu sebelum masa pandemi ... jika kita lapar, tinggal cuuss ke terminal Mandala. Penjual nasi uduk stand by sampai pagi di sana.

Sekarang pasti tidak ada. Menurut rumor. Izin mereka hanya sampai jam 10.00 malam.

Apa-apa serba sulit sekarang. 🤨

Buka-buka status Wattshap teman .. tambah terbit seleraku melihat tayangan ngeliwet di Jaura. Kalau saja semalam kepalaku tidak pusing ... aku pasti sudah minta diantar yayang kesana.

Sekarang tinggal ngecesnya. 🤤

⚘⚘⚘

Tiba-tiba terdengar ketukan keras. Seperti orang yang sedang memukul sesuatu menggunakan palu. Masa dijam ini tetanggaku membetulkan sesuatu.

Impossible sepertinya. 🙄

Dalam posisi duduk kuperjelas telingaku. Iya betul ketukannya keras sekali. Dari dinding sebelah rumahku. Apa mungkin kakek tua tetanggaku melindur. Sepertinya tidak mingkin juga.

Mahluk halus?

Pikiran itu terlintas juga di kepalaku. Bisa jadi ... karena ini tengah malam. Sayangnya bukan malam jumat jadi kurang tepat untuk sesuatu yang horor.

Jangan-jangan seseorang yang tak jelas, tak bisa tidur ... jadi apa saja dia ketuk-ketuk karena kesal. Dia kesal dan aku lapar. Klop.

😅😅😅😅😅😅

Rangkasbitungku halu. Dian_iyank. 31/7/2021