♡Menulisku 146

"Kata-katamu adalah doamu."

Aku ingat kalimat ini dipesankan almarhumah mamaku kepada kami anak-anaknya. Dan untaian kata-kata ini juga sering disebutkan guru agamaku saat memberikan materi tentang ahlakul kharimah di bangku SMA dulu.

"Setiap kata yang keluar dari mulut kita adalah doa." Itu untaian pesannya. "Jadi berkatalah yang baik-baik saja, supaya diaminkan para malaikat". Itu perluasan materinya.

Saat itu aku yang masih polos karena belum bergaul seluas sekarang. Hanya bisa merekamnya dalam memoriku dan mematuhinya dalam kebiasaanku. Meski aku sering jadi bual-bualan teman-temanku karena untuk mengatakan tolol atau goblok saja aku tak bisa. Bahkan alergi mendengarnya.

Sampai aku dicap, sok manis, sok alim atau munafik. Subhanallah.

⚘⚘⚘

Seiring bertambahnya waktu dan usia, aku bisa memahami mengapa kata yang kita ucapkan adalah doa. Banyak fakta terjadi, banyak kalimat terbukti.

Aku pernah mengalami. Salah satunya adalah saat aku lulus SMA, sifatku yang pemalu dan masih sangat kurang yakin diri ... sering menolak bujukan orangtuaku untuk menjadi guru. Aku selalu berkata, aku tidak mampu karena aku tidak pandai. Nanti apa yang bisa aku ajarkan pada muridku.

Selalu ... dan selalu kalimat itu yang aku ucapkan bila mereka membujukku.

Dan buktinya aku hanya berkutat jadi ibu rumah tangga yang kurang update. Gaptek dan selalu ketinggalan info selama 5 tahun di awal pernikahanku.

⚘⚘⚘

Alhamdulillahnya aku memiliki sahabat yang selalu memberikan motivasi melalui sikap. Yang dia siratkan pada perilakunya. Katakan bisa maka kamu akan bisa. Itu cerminan semangat yang kubaca dari sikapnya.

Dan aku tertulari. Oleh karena itu aku setuju dengan kalimat siapa teman kita itulah diri kita. Karena teman yang baik selalu membawa ke arah yang baik. Dan berubahlah mindset aku. So, here i am .. i am a teacher now. 😍

"Terimakasih selalu atas motivasinya, Aa bos."

🙏🙏🙏🙏🙏

Rangkasbitungku cerah. Dian_iyank 22/7/2021