♡Menulisku 135

Aku heran melihat istriku. Dari pagi dia sudah gelisah. Dia mondar-mandir terus sambil menggerutu. Itu dilakukannya hingga beberapa kali. Ada apa pikirku bingung.

Tiba-tiba dia berkata,

"Tega sekali dia begitu padaku. Padahal selama ini apa sih yang tidak aku lakukan untuknya. Apapun kukorbankan untuknya. Temanku yang tak tahu diri ...!"

"Namun sekarang apa balasan dia untukku. Dia membohongiku ... menipu aku ... menyakiti hatiku..." Lanjutnya lagi.

Dan air matanya pun berlinang. Aku memperhatikannya dalam diam.

Istriku sayang istriku yang penyayang, namun sering rasa sayangnya membuatnya malang.

⚘⚘⚘

Usut punya usut biang masalah kegelisahan istriku ternyata berawal dari sebuah status di WA. Istriku melihat temannya sedang piknik ke pantai. Padahal sebelumnya dia bilang tidak punya duit.

Atau jangan- jangan dia bilang tidak punya duit karena istriku tagih.

Waduh ...!

Ngga bisa dipercaya tuh orang.

Masa ngga punya duit bisa jalan-jalan. Istriku memang bodoh ... dia lemah hati dan mudah percaya pada orang. Aku sering geram dan gemas pada sifatnya.

Itu pelajaran buat istriku. Tak terbuka padaku.

Sebab, ujung-ujungnya murang-maringnya padaku. Marah-marah tanpa ujung.

Dia yang salah. Aku yang kena getah. 🤨

⚘⚘⚘

Mau tahu apa yang istriku lakukan pada temannya. Dia sobek-sobek bingkisan kado ulang tahun untuknya. Dia telfon teh Sumi yang bantu-bantu di rumah untuk datang nanti sore. Sepertinya kado itu akan dia berikan pada si teteh. Dapat durian runtuh si teteh. 🤭

Begitulah perempuan.

Dia panggil aku.

"Sayang ... uang THR buat si Sari kita pakai untuk makan di luar saja. Kita makan di RM Cianjur ya ... nanti malam."

Aku tersenyum geli. Begitu itu istriku jika sedang emosi. Ngeri.

😏😊😉😆😅

Rangkasbitungku geli. Dian_iyank 15/6/2021