Dian_iyank

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kabut Cinta di Sudut Desa

Kabut Cinta di Sudut Desa

♡Menulisku 160

Part 9

Setelah kejadian itu aku menutup diri. Aku merasa dunia memusuhiku. Aku tak berani bertemu orang-orang kampung. Setiap melihat mereka aku merasa seakan-akan mereka meledekku.

"Tuh si Suti perempuan mandul..!!"

Meski mereka diam dan hanya melihat padaku saat berpapasan, aku tahu mereka membicarakanku. Senyum yang mereka lemparkan pun senyuman iba.

Aku jadi mudah berpikiran buruk.

⚘⚘⚘

Seandainya Bu Marni tidak perhatian padaku. Mungkin rasa percaya diriku sudah hilang tak tertolong lagi. Karena pertolongan beliaulah aku bisa bangkit kembali.

Dia minta aku membantunya di sekolah ini. Dia menilai sikapku yang dulu cocok untuk mengajar anak-anak di sekolah. Dan kebetulannya juga guru kelas 3 baru saja pensiun.

Aku menyanggupinya. Meski awalnya aku tidak mau, karena saat itu rasa percaya diriku sedang jatuh. Aku tidak yakin apakah aku mampu. Bu Marni bisa membujukku dan meyakini kemampuanku.

Dan akhirnya aku resmi menjadi guru honorer di SD 2 Tanjung Jaya Cianjur. Kemudian aku memutuskan mengikuti pendidikan guru di Universitas Terbuka. Tahun ini aku terdaftar sebagai mahasiswa semester 4 di sana.

Semua ini berkat kegigihan Bu Marni. Seandainya tidak ada beliau aku mungkin masih terpuruk.

⚘⚘⚘

Menjelang waktu ashar bapakku baru pulang. Wajahnya berseri-seri. Meski terlihat letih mukanya memancarkan kebahagiaan. Aku semakin berdebar-debar. Ada apa dengan bapakku.

Kudekati beliau sembari mengasongkan segelas air.

"Bapak habis darimana ... Uti cari-cari sejak pulang sekolah. Ke sawah lagi ya..?" Tanyaku sedikit khawatir melihat nafasnya yang ngos-ngosan.

"Iya Neng ... bapak dari sana ditemani Nak Evan dan Nak Rama. Bapak kagum mereka tertarik membantu bapak. Padahal mereka orang kota." Serunya senang.

Tuhkan. Dugaanku menuju kesana.

"Kenapa bapak mengajak mereka? Uti takut mereka membantu bapak karena terpaksa." Kataku hati-hati.

Bapak melihat padaku. Tatapannya mengandung rasa tak suka.

"Bukan bapak yang menawarkan ko ... Nak Evan yang antusias. Dia banyak bertanya tentang pertanian di sini. Dan bertanya bolehkah dia ikut membantu saat menanam padi. Ya bapak izinkan." Terang bapakku penuh semangat.

Mas Evan. Benar-benar diluar ekspektasiku.

???

Rangkasbitung. Dian_iyank 8/9/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

08 Sep
Balas

Terimakasih pak ... salam literasi

12 Sep

Wo ceritanya mengalir deras dan sukses membuatku penasaran akan cerita selanjutnya

09 Sep
Balas

Terimakasih Bun .. salam dari Banten

12 Sep



search

New Post