♡ Menulisku 131

Teman sekolahku kedatangan tamu. Yang belum apa-apa sudah menangis duluan. Kita semua bingung ... kenapa dia, mau bertamu ke siapa dia. Mana dia lupa buka maskernya lagi. 🤭 Kita semua tersenyum geli melihatnya.

Mungkin saking gugupnya bertemu kami..

Setelah tenang dia baru bicara, sambil terisak dia menanyakan ibu Nurhayati. Bu haji Nung, seniorku di sekolah ini. Oalaah ternyata ibu-ibu itu murid beliau dulu sebelum mengajar di sini. Di tahun 80-an. Subhanallah ...

Seumuran aku berarti. Dah lama banget!

⚘⚘⚘

Itu hikmahnya jadi guru ... selalu dikenang murid. Selalu didoakan murid. Bila baik hati dan perhatian pasti dirindukan. Sampai datang menyambangi. Tanpa diminta tanpa diharapkan.

Kebahagiaan tersendiri di hati kita. Mengharukan sekaligus membahagiakan.

Meski ada juga beberapa murid yang jika ketemu gurunya acuh tak acuh saja. Malah cenderung lupa. Namun itu hanya beberapa gelintir saja.

Mayoritasnya mantan murid selalu bersikap baik pada gurunya.

⚘⚘⚘

Aku juga mengalami itu ... dengan murid-muridku di Cimarga dulu. Aku bertemu mereka di media facebook ini. Mereka langsung kenal wajahku dan namaku. Mereka pun mengajakku berteman ... lalu kami berpindah silaturahmi di watsapp. Berujung ketemuan dan mengajak bancakan.

Malah ada beberapa yang sering janjian olahraga bareng di minggu pagi.

Mereka sekarang sudah dewasa .. sudah berubah tampilan jadi cantik dan tampan. Namun sikap mereka tetap seperti dulu. Menempatkan diri seperti anak yang bertemu ibunya. Membuatku terharu.

Beberapa muridku malah sudah menikah. Dan anehnya aku juga masih ingat nama-nama mereka.

Itulah menyenangkannya jadi guru ... diakui selalu. Saat mereka menikah kami pasti diundang ... bertemu di jalan kami selalu disapa. Bahkan beberapa kali aku ditraktir muridku.

Alhamdulillah. 🙏🙏

Anak-anak Indonesia akan selalu respek, sopan dan santun serta tetap menghargai gurunya.

😍😍😍😍😍

Rangkasbitungku bangga. Dian _iyank 7/6/2021