Bu Taryo pengagum acara televisi sejak kecil. Di tengah menjamurnya gawai dan media sosial di mana-mana, ia tetap memilih acara televisi sebagai hiburan sehari-hari di samping sibuk mengelola bisnis kateringnya “Bu Tar Catering and Bakery.” Televisi tabung berwarna keluaran pertama yang renta warisan bapaknya, masih menampilkan gambar dengan jelas dan suara jernih. Berkali-kali anak-anak menawarkan untuk membelikan televisi layar datar kepada Bu Taryo tetapi ia tolak dengan alasan mesin pada televisi lama lebih tahan lama.

Sayangnya, acara televisi era milenial saat ini sangat berbeda dengan dulu. Kalau dulu ada acara musik dengan keahlian penyanyi yang memiliki suara bagus dan mumpuni, kali ini penyanyi hanya penuh dengan hingar bingar sensasi tak berkualitas. Film dan sinetron lama yang dikemas dengan alur natural dan tidak dibuat-buat kini berganti sinetron yang menampilkan kekerasan, pacaran, rebutan warisan, kekuasaan, dan wanita. Bu Taryo merasa miris kemudian beralih melihat acara Upin Ipin dan berita.

Jika di masa kecil Bu Taryo, acara tv kerap diwarnai tayangan kartun di hari Minggu, yakni dari pagi hingga petang ada serial kartun Ultraman, Power Ranger, Detektif Conan, Teletubbies, Doraemon, dan sebagainya di beberapa stasiun tv, sekarang jelas berbeda. “Acara kartun yang dulu ramai sekarang berganti sinetron Ku Menangis Membayangkan, dari pagi hingga petang,” ujar Bu Taryo pilu.    

-Diandra Haqi, 16 Agustus 2020-