Apakah Anda Juga Cek Gawai Setiap Bangun
Tantangan Hari ke-18
#TantanganGurusiana
Menggambar Jurnal Pagiku
Catatan pagiku, rata-rata sama setiap harinya. Tapi ada sedikit tambahan belakangan ini. Biasa, saat subuh menjelang, aku mulai mendengar sayup-sayup bacaan Al-quran yang dilantunkan dari masjid dan mushalla sekitar rumahku. Memang, tak hanya satu masjid yang pengeras suaranya terdengar langsung ke rumahku, apalagi dalam keadaan sunyi subuh hari. Seringkali, suara lantunan Al-qur’an yang dibacakan dari masjid itulah yang membangunkan tidurku.
Seperti biasa juga, aku langsung ambil telepon genggamku (gawai) untuk melihat pukul berapa saat itu. Tapi jujur saja, sejak aku menulis di gurusiana, ada tambahan kegiatan yang kulakukan dengan gawaiku sekejap setelah bangun tidur. Tak hanya melirik waktu yang tertera pada layar gawai, tapi juga selanjutnya mencek, laman gurusianaku. Apakah aku sudah kirim tulisan kemarin atau belum serta juga mencek jumlah pembacaku (sejak dua hari lalu aku tidak mencek jumlah pembaca lagi saat bangun tidur).
Beberapa saat setelah meletakkan kembali gawai, aku akan mendengar suara Hiro, kucingku yang selalu pulang saat subuh. Hiro si kucing kampung jantan kesayangan keluargaku itu memang selalu keluar rumah setiap malam sejak dia mengalami masa akil balighnya. Dia pulang setiap subuh, minta makan dan lanjut tidur ditempat tidur yang sudah kami sediakan untuknya. Walaupun kadang dia mengendap-endap masuk ke kamarku dan tidur diatas selimutku. Dia akan nyaman sekali tidur di atas selimutku sampai ketahuan dan aku akan segera memindahkannya kembali ketempatnya.
Selanjutnya aku melakukan rutinitas subuhku. Di saat berkemas, aku akan mendengar suara tetangga depan rumahku membangunkan anaknya. Menyuruh mereka segera mandi dan berkemas. Saat aku mempersiapkan diri dengan berpakaian dan membubuhi bedak dimukaku, aku akan mendengar tetangga depan rumahku kembali bersuara. Si ibu menyuruh dua anaknya untuk segera berangkat ke sekolah, mengingatkan barang apa yang harus dibawa sang anak dan menasehati mereka agar hati-hati berangkat ke sekolah. Dua anak itu kemudian pamit dengan berboncengan motor menuju sekolah mereka. Tak lama berselang, aku juga akan berangkat menuju sekolah dan melanjutkan rutinitas kerjaku di sekolah seperti biasa. Memang terlihat biasa, tapi aku kagum, pola ini terulang setiap harinya, sehingga aku ingin mengabadikannya dalam bentuk tulisan.
Sesederhana apapun sebuah rutinitas, pasti akan berbekas pada orang yang mengalaminya. Jika anda ingin memberikan sebuah kenangan bagi seseorang yang berarti untuk anda, buatlah sebuah rutinitas yang manis untuknya.
Batusangkar, 07 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar