Anak Milenial Generasi Ambyar
"Ambyar."
Kata itu sudah tak asing lagi bagi kita. Apalagi bagi para generasi milenial. Serangan virus ambyar kita mulai merambah kepada hampir seluruh anak milenial.
Kata ambyar ini berasal dari penyanyi yang saat ini sedang terkenal, yakni Pakde Didi Kempot. Dengan suara yang khas dan lirik lagu yang menyayat hati, membuat anak milenial menyukai lagu The Godfather of Broken Heart ini. Padahal, bisa dikatakan beliau adalah penyanyi generasi bapak dan ibu kita dahulu. Namun, saat ini tiba-tiba menjadi terkenal di kalangan anak muda.
Dari sini dapat terlihat. Anak milenial sekarang lebih menyukai sesuatu hal yang mudah menyayat hati. Sedikit-sedikit ambyar, sedikit-sedikit ambyar. Sebagai seorang guru, mau tidak mau kita harus menyesuaikan dengan kehidupan anak milenial. Kalau tidak, kita akan dianggap sebagi guru yang kurang update. Maksudnya mengikuti mereka bukan sama-sama ikut ambyar, tapi mencoba mengetahui apa yang mereka sedang sukai.
Setelah menjadi guru selama kurang lebih hampir empat semester, saya mulai tahu cara memperlakukan murid. Saya berusaha masuk ke dalam dunia mereka. Setelah saya masuk, ternyata mereka nyaman dan menganggap guru mereka "nyambung" dan asyik diajak bercerita. Nah, dari situ, siswa pelan-pelan akan bercerita tentang kehidupannya. Entah itu masalah percintaan, pertemanan, dan sebagainya. Dari situ, kita bisa mengontrol dan mengarahkan siswa ke jalan yang lurus dan benar.
Oleh karena, generasi milenial saat ini merupakan generasi yang "berani". Maksudnya adalah berani melakukan hal-hal yang sangat berbahaya. Tidak jarang, kita menemukan kasus, siswa menyimpan video porno, atau bahkan membuat status penuh kemesraan dengan pacaranya yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang pelajar. Ngeri bukan?
Oke, sekarang bukan saatnya memarahi. Namun, masuk ke dalam duniannya dan kita ingatkan secara perlahan dan lemah lembut.
#TantanganGurusiana (Hari ke-1)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar