TETANGGA
Kutangkupkan tanganku di depan dada saat seorang perempuan cantik berhijab menjulurkan tangannya ke arahku. Bukan aku sok atau bagaimana aku hanya ingin menerapkan protokol kesehatan. Saat dia melangkah meninggalkan meja tempat aku berada, dalam hati aku bertanya siapa dia...wajahnya tampak familier namun aku lupa pernah bertemu dengannya dimana.
Astagfirulloh, ternyata dia adalah Ria tetangga depan rumahku persis. Ya rumah kami berhadapan tapi paling baru dua kali ini bertatap muka berhadapan dan berdekatan. Padahal dia sudah lebih dari setengah tahun menempati rumah di depan rumahku. Pantaslah aku tadi pangling biasanya dia selalu berpakaian kurang bahan bak cewe metropolitan di kota besar. Lalu hari ini dia nampak menggunakan hijab rapi dan faceshieldnya Nagita yang menjadikan dirinya tampak lebih anggun dari biasanya.
Tiba-tiba bisik-bisik tetangga yang pernah terekam melintas bak slide di kepala. Muncul kenangan Bu Budi saat mengatakan kalau dia sudah tahu semua kartunya Mba Ria...secara Bu Budi dulu adalah tetangganya Mba Ria...dan sekarang beliau bekerja di kampung halamannya Mba Ria.
Apa saja yang beliau katakan...wahhh sudah lupa-lupa ingat aku bagaimana.
Senada dengan cerita Bu Heri..yang pernah ngobrol bareng Mba Nia. Menurut Bu Heri itu hanyalah omong besarnya untuk menutupi kekurangan si Ria.
Ada yang mengatakan...
Stop..stop..
Stop segera ku stop pikiran jelek yang melintas.
Belum tentu yang dibicarakan selama ini adalah benar, mungkin itu hanyalah bumbu penyedap komunikasi sesama tetangga. Aku mendinginkan hatiku agar tak terpancing kenangan.
Meski selama ini kuperhatikan Mba Ria selalu tampil cantik dan seksi saat keluar dari pintu rumahnya. Tapi kalau hari ini Mba Ria sudah berhijab, tentunya rasa syukur alhamdulillah. Kekhawatiran polusi tak sehat karena penampilannya segera memudar. Dan harapan muncul semoga Mba Ria dimudahkan dalam proses berhijrahnya.
Kita tak tahu bagaimana orang berproses. Tak perlu mempermasalahkan bagaimana masa lalu seseorang. Lebih baik memandang bagaimana ia sekarang. Karena belum tentu kita lebih baik dari pada orang yang selama ini kita bicarakan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yg edukatif. Bagus, Bunda... Semangat berkarya ya, smg sukses....
benar bu.Tetangga memang gitu.Keren.Sukses selalu.
Terima kasih