Aku ada dimana saja, tetapi aku lebih sering berada di sudut. Sudut taman, sudut kota, sampai ke sudut dapur. Orang-orang terkadang memandang rendah padaku. Aku dianggap sesuatu yang menjijikkan. Aku dilempari pakai apa saja. Makanan, minuman, sandal, bahkan pecahan beling. Sakiit!. Namun, terkadang ada orang mendatangiku dengan sebuah pengharapan. Bahwa aku bisa memberi sesuatu untuk mereka.

Setiap pagi, aku biasanya di datangi oleh pasukan orange. Mereka berbeda. Memandangku dengan pandangan bersahabat. Tak pernah sinis, apalagi sampai menjitakku. Tak sekalipun mereka menendangku. Tak pernah!. Aku dianggap sesuatu yang berharga. Mereka memperlakukanku sebaik-baiknya.

Aku tetap bersyukur, aku bisa menjadi sesuatu yang berguna. Tatkala memandangku, mereka bisa belajar tentang arti kesabaran di dalam kehidupan. Tahukah sahabat, siapakah aku?? Limbanang, 27 Juni 2020.