DEWI WARIYENTI,S.Pd

Alhamdulillah, dengan izin Allah aku bergabung di media guru Indonesia setelah mengikuti MWC IX. Disini aku belajar tentang banyak hal, ibaratnya ini rumah kedu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Payung bertangkai Dua ...

Payung bertangkai Dua ...

Yang, hujan turun lagi…di bawah payung hitam kita berlindung…ahaai, lantunan suara merdu Ratih Purwasih, artis di era 80-an sudah jarang kita dengar, tetapi generasi 70-an umumnya menyukai lagu ini. Sahabat, masih ingat nggak judul lagunya?

Hujan dengan payung, dua hal yang tak bisa dipisah. Sebuah kata bijak menyatakan payung tak akan bisa menghentikan derasnya hujan, tetapi payung bisa membuat kita bisa berjalan di bawah hujan untuk menuju suatu tujuan. Aku teringat,sebuah momen di tahun 1983, aku masih berusia 8 tahun, di tengah hujan deras dengan petir yang menyambar-nyambar, aku tetap berangkat menuju Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Payung yang sudah rusak menemani perjalananku, sambil menenteng seliter beras buat iuran bulanan. Alhasil sampai di TPA, aku sudah basah kuyup dan terlambat 20 menit. Malangnya lagi, kantong beras yang kutenteng rupanya bolong. Hmm…perasaanku campur aduk, malu karena basah dan terlambat, ditambah volume beras yang sudah berkurang. Syukurlah almarhumah guru kami orang yang bijaksana. Beliau bisa memahami kondisiku. Semoga guruku berada di tempat terbaik disisi-Nya. Aamiin ya rabbal aalamin.

Sahabat, dalam kehidupan, hujan kita umpamakan dengan segala nikmat dan segala musibah yang kita hadapi. Allah sudah ingatkan kita bahwa dunia adalah senda gurau dan permainan belaka. Di dalam hidup pasti akan ada masalah. Namun masalah tidak akan ada di sepanjang hidup kita. Allah juga berikan karunia yang sangat banyak. Karunia yang tidak terhitung, sekalipun kita gunakan seluruh pohon di dunia sebagai bulpennya, dan lautan sebagai tintanya untuk menghitung nikmat-Nya. Nah, untuk itu kita perlu payung yang bertangkai dua, lho...memangnya ada payung yang bertangkai dua? Ada, payung special, he..he.. Tangkai pertama adalah rasa syukur atas limpahan karunia-Nya. Sedangkan tangkai kedua adalah kesabaran untuk menghadapi segala masalah. Kesabaran akan memberi kita kekuatan untuk menghadapi semua masalah. Betapa banyak kita lihat di sekitar kita bahwa orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang sabar, insyaaAllah akan Allah beri kemudahan dalam menjalani kehidupan. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan? Limbanang 2 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

02 Jul
Balas

SweetyPayung bertangkai duaSyukur dan sabarKeren BermanfaatFilosofi hebatSukses selalu

02 Jul
Balas

Mksh ibu...aamiin y rabbal aalamiin

03 Jul

Betul ni, Alhamdulillah nikmat Allah yang tak terkira

02 Jul
Balas

Mantul

02 Jul
Balas

Hebat..

02 Jul
Balas

Hebat

02 Jul
Balas

Nasihatnya luar biasa uni...sangat menginspirasi

02 Jul
Balas

Hebat wi

02 Jul
Balas

Mksh un2 dan ad2...

02 Jul
Balas



search

New Post