Sahabat, salah satu hal yang tidak boleh kita lupakan dalam keseharian kita adalah senantiasa memohon kepada-Nya melalui serangkaian doa. Berdoa akan menjadi suatu kekuatan ketika kita sedang risau atau sedih. Saat kita tengadahkan tangan dan tundukkan hati, disana ada suatu ketenangan ditengah hiruk pikuknya dunia. Berdoa adalah kegiatan refleksi diri. Salah dan khilaf adalah pakaian manusia, tak mungkin kita adalah pribadi yang sempurna. Kesalahan kepada orang tua, sahabat, termasuk anak kita sendiri. Oleh sebab itu untaian doa yang kita baca merupakan koreksi terhadap diri pribadi.

Berdoa adalah kegiatan mengontrol emosi. Terkadang ego mengalahkan hati, sehingga retak hubungan dengan kerabat dan sahabat atau pasangan kita. Salah sangka dan salah duga memicu rasa tidak nyaman. Ketika berdoa, semua akan berbalik tiga ratus enam puluh derajad, dengan berdoa kita kembali ke nol kilometer, dan hati kembali menjadi adem, karena di dalam doa kita selalu memelihara pikiran positif.

Doa adalah zona pertahanan yang paling penting. Kekuatannya luar biasa. Tak bisa diibaratkan dengan kekuatan fisik apa pun di muka bumi, karena doa berada di lubuk hati yang paling dalam. Namun kala doa belum diijabah, apa yang harus kita lakukan? Teruslah berdoa, iringi dengan amalan sholeh. Allah ingin kita lebih khuyu’ lagi berinteraksi dengan-Nya terutama di waktu-waktu istimewa-Nya. Allah punya skenario yang jauh lebih baik dibanding dengan harapan kita. InsyaAllah semua akan indah pada waktunya. Bersabar dalam doa, itu adalah salah satu kuncinya. Limbanang, 9 Juli 2020.