Hospital Juga Sebuah Madrasah ...
Sahabat yang pernah menginap di suatu rumah sakit mungkin memiliki pendapat yang sama, bahwa pemandangan sehari-hari di rumah baru itu adalah pembelajaran yang sangat berharga. Waktu berjalan, seolah-olah begitu lamban mengiringi setiap langkah kaki kita. Kesunyian akan mengisi lorong hati ditengah kesibukan tim medis yang bekerja sesuai standar operasional prosedur. Mereka bekerja 24 jam yang terbagi dalam 3 shiff. Terkadang keluarga pasien tidak sabar dengan SOP yang diterapkan. Padahal tim medis pasti akan memberikan yang terbaik.
Diujung lorong, terdapat ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit). Ada rasa nyeri yang menyayat hati jika melewati kedua ruangan ini. NICU adalah ruang perawatan intensif untuk bayi baru lahir hingga usia 28 hari jika mengalami kondisi kritis misalnya mengalami gagal napas, mengalami infeksi berat, mengalami dehidrasi atau perdarahan hebat. Bayi terlahir premature dan mengalami cacat bawaan juga berada di ruang ini. Peralatan disini lengkap, seperti alat bantu pernapasan, mesin penghangat bayi, incubator, dan monitor alat-alat vital. Ruangan PICU diperuntukkan untuk bayi untuk bayi diatas 1 bulan atau anak-anak usia 1 hingga 18 tahun yang juga mengalami kondisi kritis, misalnya bayiyang mengalami kegagalan fungsi organ, keracunan, infeksi berat, perdarahan hebat, atau bayi yang baru saja mengalami operasi berat. Ruangan ini juga dilengkapi dengan alat-alat yang lengkap seperti ventilator, tabung oksigen, hingga alat kejut jantung khusus untuk anak. Sahabat, tidak jarang dari kedua ruangan tersebut terdengar jeritan histeris bunda yang kehilangan buah hatinya. Innalillaahi wainna ilaihi raajiuun. Sesungguhnya kita kepunyaan Allah, dan kita akan kembali kepada-Nya.
Waktu yang paling ditunggu-tunggu adalah saat dokter mengatakan bahwa keluarga kita boleh pulang, dan menjalani rawat jalan. Alhamdulillah…! Itu artinya minggu depan kita menuju poliklinik. Namun poliklinik juga sebuah madrasah. Sekumpulan orang datang dari berbagai daerah dengan tujuan yang sama. Disitulah mengalir cerita sendu yang tidak pernah kita duga. Mungkin ketika ada keluarga yang sakit, kita merasa ini cobaan yang sangat berat. Dari balik dinding poliklinik, ternyata banyak kisah sedih lainnya yang mungkin lebih berat dari apa yang kita alami. Di ruang tunggu poliklinik, ditengah ujian kesabaran mengantri, kita sesama keluarga pasien saling mendoakan. Sepotong doa yang membuat hati terasa lapang. Padahal kita baru kenalan beberapa menit yang lalu. Seperti itulah hari-hari kita di poliklinik, hingga dokter menyatakan keluarga kita sembuh dan tidak perlu control lagi.
Sahabat, rumah sakit adalah madrasah bagi semua orang dalam menjalani setiap cobaan atau ujian sakit. Saatnya kita melakukan refleksi diri dan senantiasa bersabar dan bersyukur dengan apapun yang Allah berikan kepada hamba-Nya. InsyaaAllah ada hikmah dibalik ujian tersebut. Allah Maha Penyembuh, oleh sebab itu jangan berhenti berdoa kepada-Nya, karena sesungguhnya Dialah yang mendatangkan sakit, dan Dialah yang menyembuhkan. Semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan. Aamiin ya rabbal aalamiin. Limbanang, 6 Juni 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kwreen
Mksh bu...sdh berkunjung
Oke banget uni
Tq wen...