Sepatu Hitam
#harike-5
#TantanganGurusiana5
Pentigraf
Sepatu Hitam
"Selamat datang. Selamat berbelanja," sapa salah satu pelayan toko minimarket saat aku memasuki toko itu. Aku mengangguk sambil tersenyum dan mulai mencari barang-barang yang aku butuhkan di rak yang berjajar rapi. Terlihat salah satu pelayan memperhatikanku dari saat aku masuk tadi. Seorang pemuda dengan rambut ikal. Sepertinya aku pernah bertemu dengannya, tapi aku lupa. Aku biarkan tanda tanyaku berputar di pikiranku sementara tanganku sigap memasukkan belanjaan ke keranjangku. Setelah selesai aku langsung menuju kasir.
"Sudah ini saja, Bu Dewi?" Tanya anak laki-laki yang tadi memperhatikanku, ternyata dia kenal aku toh. Hehe, aku tersenyum dalam hati. Untung aku tidak berprasangka buruk. "Iya, sudah ini saja, A," jawabku sambil mengingat-ingat siapa anak ini. "Tujuh puluh enam ribu, Bu," katanya. Lalu aku memberikan uang sejumlah itu. Setelah selesai memasukkan belanjaan ke kantung plastik, anak itu memberikan belanjaanku sambil bertanya," ibu masih ingat enggak dengan saya. Saya Agus, Buu. Yang dulu waktu saya kelas satu SMP, ibu belikan sepatu hitam buatku. Terima kasih ya, Buu. Ibu sudah begitu baik terhadapku.," ujar anak itu sambil mencium tanganku. "Iya Agus, sama-sama. Alhamdulillah, sekarang Agus sudah bekerja. Semoga sukses selalu ya, Gus," kataku. "Iya Ibuu, aamiinn. Terima kasih Ibuu. Ibu juga sehat selalu yaa." Aku pun tersenyum sambil berpamitan karena di belakangku ternyata sudah ada yang mau bayar juga.
Setelah keluar dari mini market itu aku terus mengingat-ingat nama Agus. Yaa, kejadian tujuh tahun yang lalu. Saat kelas satu SMP anak kecil berambut ikal itu setiap ke sekolah selalu memakai sepatu yang bolong bagian depannya. Kain sepatunya pun sudah kusam dan robek. Aku mengajaknya ke pasar saat istirahat. Aku ke toko sepatu dan meminta Agus untuk mencoba sepatu itu terlebih dahulu agar mendapatkan sepatu yang pas. Kini aku bangga, Agus sudah bekerja. Waktu begitu cepat berlalu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu...izin krisan ya bu. Untuk pentigraf menurut pak Tengsoe kalimat langsungnya "cukup satu". Tq bu
Oh iya Ibuu, siapp. Terima kasih krisannya, Buu.
Kereen bu
Alhamdulillah. Terima kasih ibu Rima.
Keren... krisan dari saya, kalimat langsung untuk pentigraf jangan kebanyakan. Tapi tulisan bagus sekali dan enak dibaca.
Salam kenal bu..izin memfollow...sukses dan sehat selalu...barakallah
Bagianya saat menjadi guru,..berbagi rezeki...mantap kisah agus dengan sepatunya..menginspirasi
Ikut terharu bu. Semoga menjadi tambahan catatan amal saleh ya bu. Barokallah
Itulah guru, selalu trenyuh melihat anak didiknya susah. . Hatinya tergerak untuk menolong. Semoga berkah bu
MasyaAllah, guru yang memiliki empati tinggi. Salam kenal bu
Salam kenal kembali. Terima kasih, Pak.
Keren Bu Dewi. Salam literasi, sukses selalu.
Bahagianya seorang guru,... ketika masih dikenali oleh muridnya, Sukses bu.
Semoga kelak Agus menjadi pemilik toko sepatu itu
Aamiinnn..Terima kasih doanya Bu Susi
Keren twisnya bunda, saya tak perlu memberikan Krisan lagi, karena Krisan saya sama dengan yg lain. Sukses Bun, sdh saya follow
Selamat ya agus sudah bekerja.. Salam literasi
Iya ibu Tri, alhamdulillahh. Terima kasih. Salam literasi kembali.