Nazar Langsung Bayar
#harike-4
#TantanganGurusiana4
Belajar menulis pentigraf
Nazar Langsung Bayar
Sudah seminggu burung perkutut itu mengitari rumahku. Kicauannya begitu nyaring dan indah. Burung perkutut itu terus mendekati sangkar burung perkutut yang ada di halamanku. Pernah oleh mantuku dicoba dengan menyimpan sangkar burung kosong dengan jebakan di dalamnya. Tapi tak berhasil. Sempat burung itu masuk ke sangkar burung jebakan yang dibuat oleh mantuku namun pijakannya terlalu kuat sehingga burung itu keluar lagi tanpa menjatuhkan pijakan itu.
"Aku nazar, jika burung itu berhasil tertangkap maka akan aku belikan sangkar burung seharga tiga ratus lima puluh ribu rupiah," ujar suamiku kepada mantuku. "Aamiinnnn," jawab kami bersamaan. Maka hari berikutnya jebakannya diganti dengan menyimpan sangkar burung berisi perkutut sebagai pemikat di kebun samping rumahku. Kemudian kami memasang jaring yang dipinjam dari tetanggaku. Dua hari kami menantikan burung incaran itu tapi yang terjaring burung-burung kecil. Burung-burung kecil itu dilepaskan kembali karena bukan sasaran kami. Hari ketiga terlihat burung perkutut itu menghampiri sangkar burung pemikat itu. Kami sudah siaga kalau-kalau burung itu masuk jaring. Lama burung itu tetap berada di samping sangkar sambil loncat-loncat tapi tak kunjung loncat ke jaring. Suamiku melangkah pelan menghampiri burung itu. Laluuu, burung itu terbang dan happp menabrak jaring. Dengan sigap suamiku langsung menangkap burung itu dan melepaskannya dari jaring. Kami yang melihat senang kegirangan. Mantuku langsung membantu melepaskan burung itu dari jaring.
"Alhamdulillahh, bagaimana , Pak, jadi nazar itu?" tanya mantuku saking senangnya burung itu berhasil tertangkap sambil memasukkan burung itu ke kandang seadanya. "Iyalah jadi. Kapan mau beli sangkarnya?" Suamiku balik bertanya kepada mantuku. Suamiku juga sangat senang bisa menangkap burung itu. "Sekarang, Pak," jawab mantuku dengan sigap Suamiku langsung memberikan uang tiga ratus lima puluh ribu rupiah sesuai nazarnya. Nazar langsung bayar, tak lama menunggu kalau sudah rezeki kita. Kini bertambahlah koleksi burung perkutut keluargaku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga tidak lepas lg burung perkututnya, Bu. Sukses selalu. Salam kenal. Salam literasi. Sdh sy follow.
Aamiinn. Terima kasih, Pak. Salam literasi. Sudah saya follow balik. Terima kasih banyak.
ini cerita beneran kah...?
Beneran sayyy..
Alhamdulillah, Allah mendengar doa kita bu, keren tulisannya.