Menapakkan Kaki di Wisata Lubuak Tempurung, H-ke 438
# Hari ke 438#
By Dewi Ratih
Menapakkan Kaki di Wisata Lubuak Tempurung
Selasa (7/9), Kami baru saja selesai takziah ke rumah salah seorang rekan di daerah Belimbing, Kota padang . Tiba tiba ada saja yang punya ide untuk mengunjungi sebuah tempat wisata yang ada disekitar area tersebut. Aku dan beberapa rekan lainnya langsung setuju saja. Mumpung hari masih siang dan cuaca cukup cerah.
Tadinya, rencana kami hanya sekedar mencari tempat makan di pinggir sungai, namun seketika rencana tersebut berubah ketika salah seorang menyebut sebuah spot wisata yang cukup terkenal di wilayah tersebut. Tempat wisata alam itu bernama ‘Lubuak Tampuruang’. Beberapa orang diantara kami ada yang sudah pernah mengunjungi tempat wisata ini dulu ketika mereka masih SMA. Bagi kami yang belum pernah berkunjung ke lokasi wisata ini merupakan aji mumpung dan sangat berkeinginan untuk melihat spot wisata yang sudah sering di dengar tapi belumn pernah di kunjungi.
Sebelum menuju lokasi wisata ,kami membeli beberapa lauk pauk sederhana untuk santapan makan siang nantinya. Untuk bekal nasi kami tidak perlu membeli karena ada sepanci besar nasi pemberian dari seorang teman yang menawarkan kami membawa nasinya sebelum berangkat tadi. Air dan buah lagi lagi kami bersyukur karena ada rekan yang menyumbangkan.
Perjalanan menuju lokasi wisata Lubuak Tampuruang tidak terlalu jauh , hanya butuh waktu 15 – 20 menit dengan kendaraan untuk sampai ke pintu gerbang lokasi. Untuk mencapai ke titik lokasi, kami harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Cukup membayar lima ribu/orang, kami akhirnya memulai petualangan menyusuri jalanan bertanah yang licin dan mendaki
Petualangannya cukup seru karena perjalanan ini tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Jalannya kebanyakan mendaki dan tanah yang kami pijak ternyata lembab dan cukup licin. Kalau tidak hati hati bisa saja terjatuh. Untung saja ,aku tidak memakai sepatu berhak tinggi sehingga jalanan tersebut bisa dilewati dengan mudah. Seorang rekan terpaksa membuka sepatunya karena memakai sepatu hak tinggi. Namun walaupun demikian perjalanannya terasa mengasyikkan karena penuh tantangan .Meskipun jalanan yang dilalui cukup sulit , kami masih bisa menikmatinya dengan penuh canda dan tawa. Walau usia tidak lagi muda tapi semangat dan powernya belum kalah sama yang muda muda. Mantap..
Pemandangan selama perjalanan cukup membuat kami berdecak kagum. Kami bisa menyaksikan pemandangan kota Padang dari ketinggian. Melihat kota Padang dari sisi lain . Sebelumnya aku pernah menyaksikan keindahan kota Padang dari Bukit Gunung Padang dari bagian Selatan Kota Padang. Pemandangannya di mulai dengan pinggiran laut atau muara yang dipenuhi dengan kapal nelayan yang sedang bersandar dan juga bangunan bangunan yang ada di pinggir pantai. Maka kali ini ,aku menyaksikan pemandangan kota Padang dari bagian Utara kota Padang. Kelihatan puncak menara sebuah masjid dan ribuan bangunan gedung dan perumahan dari kejauhan . Nanar mata memandang keindahan panorama yang disuguhkan di depan mata. Aku bersyukur bisa sampai pada ketinggian ini, Menyaksikan hasil ciptaan Allah yang Maha indah dan tidak terkalahkan dari buatan siapapun.
Perjalanan yang melelahkan dan harus melalui perjuangan kesabaran karena ternyata cukup jauh dan sangat curam dan tinggi , akhirnya terobati juga….. Kami sampai pada sebuah pinggir sungai . Sungainya memiliki air yang bening dan dangkal. Kami bisa menjulurkan kaki ke dalam air yang masih bersih dengan duduk pada bebataun yang banyak ditemukan di sepanjang sungai. Di bagian hulu sungai ada sebuah pemandangan yang maha indah. Ada air terjun yang cukup tinggi dan disambut oleh sebuah lubuk yang memungkinkan untuk berenang di dalamnya.
Alhamdulillah.. akhirnya aku dan teman teman bisa juga menyaksikan keindahan air terjun Lubuk Tempurung. Tidak sia sia kami melakukan perjalanan yang penuh perjuangan sebelumnya. Seperti untuk mendapatkan mutiara kita memang harus berusaha sedikit keras menyelam ke dasar laut. Begitu juga untuk menyaksikan sebuah pemandangan alam yang indah kita harus melewati perjuangan yang cukup melelahkan dengan berjalan mendaki dan menuruni jalan yang terjal dan curam.
#
Padang, 9 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lelah mendaki...tapi puas setelah sampai di tempat pemandiannya..indah sejuk dan menyegarkan mata dan.pikiran ..keren wi..
Alhamdulullah, terima kasih sobatku bunda Efi yg bersahaja..
Alhamdulullah, terima kasih sobatku bunda Efi yg bersahaja..