Dewi Ratih

Dewi Ratih, Guru Bahasa Inggris di MTsN 6 Kota Padang, buku perdana d Media Guru berjudul, ”Sayang, Ku Ikhlaskan Kau Pergi” .Menulis menjadi sebuah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kematian itu Begitu Dekat, Hari ke 398

Kematian itu Begitu Dekat, Hari ke 398

#Hari Ke 398#

By. Dewi Ratih

Kematian itu Begitu Dekat

Rabu, 28 Juli , ketika aku dan beberapa rekan sedang bergembira menikmati berbagai macam buah di sebuah tempat , tiba tiba saja kami dikejutkan dengan berita  duka yang dialami oleh dua rekan kami. Pada hari yang sama kedua sahabat kami tersebut harus mengikhlaskan kepergian mama mereka menghadap sang Ilahi.

Pertama  sahabatku  Bu Delfaleni , yang ditinggal pergi ibunda tercintanya. Wanita berumur sekitar 64 tahun yang akrab dipanggil mama telah dipanggil Allah SWT. Secinta cintanya temanku kepada mamanya, ternyata Allah lebih mencintainya dengan memanggil  mama lebih dulu menghadap Allah. Rekan  kedua  yang juga kehilangan mamanya , yaitu Ibu Mareta Sari. Usia mama beliau   sudah mendekati angka 90 tahun, pada hari yang sama juga dipanggil menghadap Allah SWT. Kepergian keduanya karena sakit  hanyalah sebagaifactor penyebab saja, yang sebenarnya janji Allah yang bernama ajal telah sampai kepada kedua orang tua tercinta ini.

Sulit membayangkan  salah satu rekanku  yang kehilangan mama, saat ini juga tengah berjuang  untuk sembuh dari sakit yang sedang dialaminya, harus menghadapi kenyataan ditinggal mama tercintanya. Pastinya dalam kondisi tersebut , rekanku masih membutuhkan  dukungan mamanya untuk mencapai proses  penyembuhan , belum lagi kondisi papanya yang juga dalam keadaan kurang sehat. Perlu ketegaran luar biasa menghadapi kenyataan ini. Ditinggal pergi ketika rekanku dalam kondisi yang juga kurang sehat.  Sabar dan tabah adalah kondisi yang bisa dilakukan menghadapi cobaan atau sebuah musibah. Insya Allah dibalik itu semua, ada hikmah terbaik yang sudah disiapkan oleh  Sang  Pencipta. Aku mendoakan semoga rekanku  kembali sehat dan bugar sehingga bisa beraktifitas bersama kami kembali.

Beberapa minggu belakangan , aku mendengar ada banyak berita duka yang  terjadi   disekitarku.  Ucapan ikut berduka cita hampir tiap hari muncul di WA grup, begitu juga informasi berita kematian yang disampaikan oleh pengeras suara dari masjid atau mushalla terdekat. Apakah kematian yang dialami disebabkan  covid atau tidak, tentu hanya Allah yang tahu. Karena rahasia kematian hanya Allah yang tahu. Yang pasti janji kematian kita  sudah ditetapkan oleh Allah, bisa saja karena  virus corona, atau disebabkan oleh hal lainnya. Dengan berita kematian yang semakin sering terjadi belakangan ini, membuatku semakin merasakan bahwa ternyata kematian itu memang begitu sangat dekatnya. Saudara, teman atau sahabat dan tetangga disekitar kita ,  ternyata  sudah dipanggil Allah tanpa kita duga sama sekali.

Kematian seseorang adalah pelajaran untuk kita yang masih hidup bahwa tenyata kita tidak hidup selamanya dibumi ini, ada saatnya kita harus berhenti dan kembali kepada Sang Ilahi. Semoga dengan banyaknya berita kematian yang dilihat dan didengar bisa membuat kita semakin sadar untuk mempersiapkan kematian kita masing masing . Karena kematian itu datangnya tiba tiba tanpa kita ketahui waktunya. Apakah kita sudah siap menyambut kedatangannya ?Itu semua kembali kepada diri kita masing masing.

#

Padang, 29 Juli 2021

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post