Dewi Ratih

Dewi Ratih, Guru Bahasa Inggris di MTsN 6 Kota Padang, buku perdana d Media Guru berjudul, ”Sayang, Ku Ikhlaskan Kau Pergi” .Menulis menjadi sebuah ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Karanganku sama Dengan Temanku,Hari ke 475

#Hari ke 475#

Karanganku sama Dengan karya Temanku

Sebentar lagi Hari Raya qurban atau hari raya Idul Adha  tiba, Saatnya bagi kita umat muslim untuk mengqurbankan sebagian kecil harta yang kita miliki untuk membeli seekor kambing atau membeli seekor sapi yang dibeli secara kelompok. Kemudian sapi disembelih dan dagingnya di dibagikan kepada masyarakat sekitar rumah atau masjid/ Mushalla  dimana kita kita ikut menyembelih.

Ingat hari raya qurban, memoriku mundur kebelakang pada saat aku berada di kelas IV Sekolah dasar.Sehari setelah hari raya Qurban , aku  kembali ke sekolah dan  guru memerintahkan kami untuk menulis sebuah karangan yang ada hubungannya dengan kegiatan kami ketika merayakan hari raya Idul Adha dengan keluarga.

Aku mulai menulis sebuah karangan sederhana yang sesuai dengan usiaku saat itu. Isinya bercerita tentang kegiatan yang kulakukan dengan teman teman ketika menjemput pembagian daging dengan membawa kupon yang  dari  panitia qurban masjid dan  mushalla. Pada saat masih kanak kanak, aku senang  sekali disuruh  orang tua pergi menukarkan kupon dengan daging ke surau atau mushalla yang tertera pada kupon.

Ketika menulis karangan tentang kegiatan di hari raya qurban , aku menulisnya dengan bersemangat tanpa melihat dan berjalan ke arah teman sekelas, hingga akhirnya tiba saat mengumpulkan hasil karangan tersebut. Bu Guru mengambil kertas hasil karangan tersebut dan mulai membaca karangan kami satu persatu.

Ada yang lucu pada karangan yang kutulis, ternyata hasil karangan yang sudah kutulis sama persis isi dan kata katanya dengan salah seorang teman di kelas itu , padahal kami duduk berjauhan dan aku sendiri tidak pernah jalan jalan sepanjang kegiatan menulis karangan tersebut. Untunglah guru  memperhatikan kami selama proses menulis karangan tersebut sehingga beliau tidak mengira kami saling contek ketika menulis karangan.

Sampai saat sekarangpun , aku juga masih sering kefikiran dengan peristiwa itu. Kok bisa  dua  karangan yang ditulis oleh orang yang berbeda mempunyai  judul dan isi   yang sama bahkan kata kata di dalam dua  karangan tersebut juga sama persis satu sama lainnya.

Satu hal yang bisa aku pelajari dari kisah tersebut yaitu bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT. Kalau Allah menghendaki semuanya akan terjadi tanpa bisa kita telaah secara logika . Allah lah yang sudah menggerakkan tangan dan fikiran kami untuk menulis kata kata yang sama sehingga hasil karangan yang ditulis sama persis judulnya, isi dan juga kata katanya.

#

Padang, 2 Juli 2021

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post