Dewi Ratih

Dewi Ratih, Guru Bahasa Inggris di MTsN 6 Kota Padang, buku perdana d Media Guru berjudul, ”Sayang, Ku Ikhlaskan Kau Pergi” .Menulis menjadi sebuah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Akibat Sombong ( tamat), Hari ke 438

Akibat Sombong ( tamat), Hari ke 438

#Hari ke 437#

By Dewi Ratih

Akibat Sombong ( tamat)

 Beberapa warga pria diminta untuk melakukan jaga malam. Namun , pada suatu malam ketika  hujan lebat warga lengah. Malam itu tidak ada yang berjaga karena udara malam yang basah dan dingin.  Ternyata , ada 2  orang maling yang sudah berencana untuk masuk ke rumah bu Nani dan Bu Aisyah, karena kebetulan rumah mereka berdekatan dan tidak ada satu pria pun di kedua rumah bagus tersebut. Di Rumah Bu Nani  sendiri, suami dan anak tertuanya sedang ke luar kota , hanya ada  dua anak perempuannya saja .

Maling datang  dari arah depan dan salah seorang  memasuki rumah bu Nani dengan mudah dan yang lainnya mencoba menyebrang ke rumah bu Aisyah, namun rencananya gagal karena terhalang pagar kawat tinggi dan bergembok yang dipasang oleh keluarga Bu Nani. Akhirnya dia kembali membantu temannya yang sudah lebih dahulu mengancam dan memaksa Bu Nani untuk menyerahkan semua uang dan perhiasannya kepada mereka.

 Bu Nani  sekeluarga berusaha berteriak minta tolong kepada warga sekitar , namun teriakan mereka tidak bisa terdengar karena curah hujan yang begitu lebat. Hanya keluarga Bu Aisyah yang mendengar ada teriakan malam itu, karena memang tinggalnya sangat berdekatan. Mereka berusaha memberitahukan kepada tetangga sekitar untuk memberikan bantuan kepada  keluarga Bu Nani yang berteriak teriak minta tolong.

Sayang sekali , warga yang berhasil terbangun tidak bisa membantu karena adanya pagar  pembatas yang terkunci kuat. Mereka hanya berteriak teriak  untuk membangunkan warga di bagian depan. Namun sayang semuanya terlambat, kedua maling itu sudah terburu kabur dan membawa sejumlah uang dan perhiasan dari rumah Bu Nani.

Bu Nani sekeluarga merasa sangat terpukul dengan kejadian malam pada saat hujan lebat itu. Mereka juga sangat menyesal. Seandainya  mereka tidak memasang pagar kawat tinggi dan mengunci akses jalan ke belakang rumahnya, pastilah warga lain akan membantunya dan mencegah maling maling tersebut membawa uang dan perhiaasannya malam itu. Namun semuanya sudah terjadi. Ibarat Nasi sudah terlanjur jadi bubur. Akibat kesombongannya dengan membuat pagar pembatas dengan warga lain telah menjadi bumerang buat dirinya yang akhirnya berbalik berakibat kepada dirinya sendiri.

#

Padang, 8 Sepetember 2021

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post