Maafkan Aku (Pengakuan Di Hari Ibu)
Maafkan Aku
Maafkan Aku wahai pendamping hidupku
Di enambelas tahun berlalu
Karena tak setiap pagi
Wangi kopi tersaji rapih bersama jampi-jampi
Padahal kutahu itu amunisi jalani hari anugerah ilahi
Maafkan aku Ibundaku
Bungsumu ini tak selalu setia menyapamu
Walau hanya sekedar hallo di telinga
Karena waktu jalani hari yg begitu cepat berlalu
Dan ku tahu betapa hal itu adalah “sungguh terlalu!”
Maafkan sulungku
Karena tak setiap mimpi rangkaian mesin terbangmu
Dapat kupenuhi selalu
Padahal ku tahu, tingginya anganmu
Mencipta kuda besi itu
Maafkan my big son ku
Kupanggil mesra putra keduaku
Atas segala minat makanan sehat
Yang tak setiap saat kupenuhi
Karena hitungan doku tetap berlaku
Maafkan aku putri semata wayangku
Hadiah termewah di genap tiga puluh lima usiaku
Karena pandai ngajimu
Tak dapat kutuntun selalu
Karena tipisnya sisa energy itu
Seusai menjemput berkah di ladang rezekiNya
Maafkan bungsuku
Tangismu tak selalu bisa kuredam
Dengan dekap hangat dadaku
Saat kuantar setiap pagi
Di tempat mencari ilmu bersama sebayamu
Maafkan aku murid-muridku
Kadang tak siapku mengawal pengalaman belajarmu
Karna jalankan tanggungjawab ini itu
Tambahan di luar tupoksiku
Ya Rabb
Peliharalah selalu jiwa bertumbuh
Yang selalu haus akan ilmu Mu
Yang kelak memantaskanku
Memasuki jannah Mu
Tatkala telah tiba waktu kembali kepada Mu
#20171212
#LombaberceritaDarmaWanita
#SMPN15KotaCirebon
#BeSuperMom
#WakilKecHarjamukti
#HappyWalauTidakMenang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar